Peringati Hari Pangan Sedunia, SPI Pandeglang : Kedaulatan Pangan untuk Negara Sejahtera

Pandeglang, TirtaNews – Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Pandeglang memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) pada Jumat (20/09/2023).
Tahun ini, peringatan HPS di seluruh dunia kembali dibayang-bayangi oleh ancaman krisis pangan. Berdasarkan itu, SPI Pandeglang menyelenggarakan Dialog Kedaulatan Pangan dengan mengundang berbagai elemen.
Sekretaris SPI Pandeglang, Indra Bayu, menjelaskan bahwa undangan dialog tidak digubris oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang.
“Boleh jadi keduanya, baik pemerintah maupun parlemen merasa sama-sama gagal mewujudkan dan mengawasi Kedaulatan Pangan di Pandeglang, sebab kelaparan dan kemiskinan masih cukup tinggi”, ujar Bayu.
Meskipun demikian, Perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Onah, yang hadir menjelaskan pada tahun 2022 lalu telah dilakukan program Ketahan Pangan, budidaya ikan tawar jenis ikan nila merah, dari 35 Kecamatan hanya 18 yang dapat difasilitasi.

“Bagi budidaya tangkap seperti ikan laut seperti di area Kecamatan Labuan dan Panimbang masih menjadi wacana untuk dapat disusun program ke depan”, tambahnya.
Menanggapi itu, H. Rofiudin, S.Hum menerangkan bahwa pada tahun 2009 pernah membentuk wadah kelompok budidaya ikan tawar dan payau, jenis ikan lele.
“Sempat dilakukan pembinaan dari Pemerintah Daerah namun tidak sistematis, padahal sangat efektif dengan sirkulasi air yang sangat bagus di wilayah Nembol Kecamatan Mandalawangi. Karena itu, langkah mewujudkan kedaulatan pangan tidak hanya bersandar pada sektor pertanian saja, tetapi juga perkebunan dan perikanan juga penting,” tutur Rofiudin yang juga sebagai pengurus SPI Basis Mandalawangi.
Senada dengan itu, Syamsuri HS kader SPI Pandeglang menjelaskan bahwa Kabupaten Pandeglang sebagai penghasil madu yang sangat melimpah. Setiap tahun dari jenis lebah odeng memproduksi hampir sekitar 10 sampai 15 ton. Usaha ini dilakukan petani madu dengan konsep panen lestari, tidak merusak alam.
“Sebagai upaya mewujudkan Kedaulatan Pangan, kami di selatan berharap Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) memperkuat dan mengembangkan kerangka ekonomi pemberdayaan masyarakat”, pungkas Syamsuri.
Sementara itu, Sudarmawan Pengurus SPI Banten memaparkan kepentingan Kedaulatan Pangan sangat dikedepankan saat – saat ini untuk menangkal krisis pangan. Syarat utama Kedaulatan Pangan yakni Reforma Agraria atau tanah untuk petani.
Sudarmawan menambahkan, “Di Pandeglang sendiri sudah ada usulan untuk pelepasan kawasan hutan terhadap tanah-tanah pertanian rakyat di Cibaliung, Cikeusik, Cigeulis, Sobang, dan Picung yang diklaim Perum Perhutani”.
Bagi tanah non-hutan, usulan SPI Pandeglang telah masuk kedalam Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI, seperti di Kec. Banjar yang berkonflik dengan PT. Kadu Gedong Raya. Hal ini disampaikan Tb. Kemal dari SPI Banjar yang turut hadir dalam dialog.
Pandangan yang sama disampaikan Epi Hasan Rifai dari Literasi Pandeglang, bahwa Kedaulatan Pangan mendesak dilakukan karena Pandeglang kaya dengan semua jenis pangan utama, seperti padi sawah, padi huma, ubi, pisang, talas, dan yang lainnya.
Mewakili mahasiswa, Abdul Aziz BEM Universitas Mathla’ul Anwar menekankan bahwa Kedaulatan Pangan akan meningkatkan perekonomian rakyat Pandeglang. Sebab menggantungkan produksi dan distribusi pangan ditingkat lokal.
Serupa dengan itu, Dandi Mahasiswa STISIP Banten Raya mengungkapkan kolaborasi sebagai kunci. Kedaulatan Pangan dikerjakan secara bersama mulai dari pemerintah, parlemen, petani dan badan ekonomi seperti koperasi produksi.
Dialog kemudian ditutup dengan mendesak Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk fokus pada perwujudan kedaulatan pangan. Terutama dalam memperkuat sentra produksi padi, padi huma, pisang, talas, dan tanaman pokok lainnya.
“Tanah-tanah terlantar, tanah-tanah hutan yang tidak produktif atau diusahakan, dan tanah bekas perusahaan harus diberikan kepada petani untuk ditanami tanaman pangan”, tutup Bayu Sekretaris SPI Pandeglang. (Red)