Minim Pengawasan, Rehabilitasi Kelas SMP PGRI Walantaka Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

SERANG, TirtaNews – Rehabilitasi ruang kelas SMP PGRI Walantaka di Lingkungan Dukuh Raden, Kelurahan Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten, diduga mengalami sejumlah kejanggalan. Proyek yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) pada APBD Kota Serang Tahun Anggaran 2024 ini disebut-sebut minim pengawasan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan.
Dari pantauan langsung di lokasi oleh tim investigasi media Tirtanews.co.id, ditemukan bahwa kontraktor pelaksana proyek jarang terlihat di lokasi. Beberapa kali upaya untuk menemui pihak pelaksana di lokasi pekerjaan tidak berhasil. Selain itu, tim media yang melakukan pengukuran terhadap material besi yang digunakan menemukan bahwa spesifikasi besi tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Dalam pengecekan menggunakan alat sigmat, diketahui bahwa besi selup yang seharusnya berukuran 10 mm full hanya memiliki ukuran 8,2 mm. Sementara itu, besi cincin yang seharusnya berukuran 8 mm full hanya berukuran 6,7 mm. Ketidaksesuaian ini menimbulkan dugaan bahwa terjadi pengurangan spesifikasi material, yang berpotensi memberikan keuntungan lebih besar bagi kontraktor namun mengorbankan kualitas bangunan.
Seorang pekerja di lokasi, yang enggan disebutkan namanya, mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui detail terkait kontraktor pelaksana, meskipun telah bekerja selama seminggu. Pekerja tersebut juga sempat menyebut bahwa besi yang sedang digunakan memiliki spesifikasi sesuai dengan rencana, meskipun hasil pengukuran di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Proyek rehabilitasi ruang kelas ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp649.554.000, dengan pelaksanaan oleh CV. Mutiara Syaki dan jangka waktu pengerjaan 90 hari kalender. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor pelaksana belum memberikan konfirmasi terkait temuan tersebut.
Pihak dinas terkait diharapkan segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan demi kualitas dan keselamatan bangunan sekolah. (Tim/Red)