Sekda Pandeglang Sidak ke Pasar Respon Soal Harga Beras Mahal di Pandeglang

0
Sekda Pandeglang Sidak ke Pasar Respon Soal Harga Beras Mahal di Pandeglang
Views: 145

Tirtanews.co.id, Pandeglang, Banten – Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, H. Ali Fahmi Sumanta, bersama OPD terkait dan Asisten Daerah, melakukan sidak ke pasar tradisional Pasar Pandeglang.

Hal itu dilakukan, merespon pemberitaan di sejumlah media soal harga pangan beras yang melonjak naik di Pasar Pandeglang beberapa waktu lalu. “Hasil kroscek di Pasar Pandeglang, harga beras di pasar tradisional Pandeglang masih aman,” ungkap Sekda Pandeglang, H. Ali Fahmi Sumanta, dihubungi melalui telephone selularnya, Selasa (13/02/2024).

Itu hasil sidak harga tadi di Pasar Pandeglang dengan beberapa OPD terkait dan Asisten Daerah, katanya, untuk mensinkronkan kaitan berita di media yang menyebutkan harga beras yang melonjak mahal di Pasar Pandeglang.

“Hasil pengecekan di lapangan di pasar Pandeglang, ternyata harga beras masih standar dari harga 13, 15 hingga 16 Ribu per Kg, masih standar itu untuk beras jenis premium yang bagus untuk standar di Kabupaten Pandeglang,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sekda menjelaskan, hanya saja memang pasokan dari Bulog yang Dua minggu ini tersendat belum di kirim, kalau harga dan stock masih aman. “Kaitan dengan hal ini, Pemda Pandeglang sudah melakukan rapat di internal dengan Tim Inflasi Daerah (TID), dan kami akan bersurat atau komunikasi ke Bulog untuk meminta pasokan segera di normalkan kembali,” jelas Sekda.

Itu yang Pertama, yang kedua sambungnya, apabila memang nanti terjadi lonjakan harga melebihi harga dari standar atau terjadi kenaikan yang signifikan, kami akan melakukan Operasi Pasar (Opas) dengan Bulog untuk mencoba mengendalikan harga pasar.

“Untuk sementara hasil sidak tadi, harga komoditas lainnya juga masih normal, hanya komoditas Ayam Potong yang mengalami sedikit ada kenaikan, tapi belum jelas apa sebabnya, apakah pemasokan atau stok yang kurang atau pembeli yang begitu banyak, nanti semua kita akan rapatkan kembali dengan Tim Inflasi Daerah membahas hal itu,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Pandeglang, Raden Gunara Daradjat mengatakan hal yang sama. Menurutnya, sidak kali ini menindaklanjuti adanya pemberitaan yang menyatakan harga beras di Pandeglang melonjak naik. Bahkan hingga 17 Ribu per Kilogram. “Setelah kita telusuri, di Pandeglang itu harga beras premium itu 16 Ribu per Kilogram, 17 Ribu,” jelasnya.

Dan itu, kata Kadis DKUKMPP, di akibatkan karena kurangnya pasokan terutama terkait dengan buras Bulog SPHP yang biasanya perminggu di kirim kepada Enam mitra mitra kios Bulog di Pandeglang, itu tidak mendapat pasokan selama 2 Minggu terakhir. “Sehingga, akhirnya berdampak terhadap kenaikan harga. Dan kenaikan beras ini, tidak hanya terjadi di Pandeglang saja, hampir semua daerah mengalami kenaikan harga beras. Salah satunya di Majalengka hingga mencapai 17 Ribu hingga 18.500 per Kg, kita masih dibawah dari daerah yang lain,” paparnya.

Keterlambatan pasokan ini juga, lanjut Kadis, ada keterkaitan dengan Pemilu, di khawatirkan, beras pasokan Bulog, ada klaim ke arah politis sehingga, ditahan dulu oleh Bulog untuk di distribusikan. “Kami rasa, setelah Pemilu pasokannya beras SPHP akan kembali lanca dan harga akan kembali turun. Dan kami sudah koordinasi dengan Bulog pusat, dan informasinya Bulog akan menurunkan beras SPHP dalam waktu sesegera mungkin sebanyak 250 Ribu Ton ke seluruh wilayah Indonesia, di harapkan itu nanti membantu untuk menurunkan harga beras,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya diberitakan soal harga pangan beras yang harganya melambung tinggi menjelang Imlek kemarin, bahkan menurut beberapa sumber, harga beras Premium tembus di angka 17 Ribu per Kilogram. (Ri3z/02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *