Sopir Colt Diesel Keluhkan Karantina Hewan di Merak, Diminta Putar Balik atau Jual Bebek

CILEGON, TirtaNews – Wahyu, sopir colt diesel asal Purworejo, Jawa Tengah, mengeluhkan kebijakan karantina hewan di Pelabuhan Merak, Banten. Truk colt diesel yang ia kemudikan, bermuatan bebek tujuan Tanggamus, Lampung, tertahan pada Rabu (24/9) karena tidak dilengkapi surat keterangan vaksin unggas dari daerah asal.
Wahyu menuturkan, petugas karantina yang berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Indonesia hanya memberikan dua pilihan: putar balik ke daerah asal atau menjual unggasnya di sekitar pelabuhan.
“Saya cuma mau nyebrang, tapi malah diminta pulang atau jual bebek saya di sini. Kan repot,” keluhnya.
Ia menceritakan perjalanannya yang melelahkan dari Purworejo. “Perjalanan saya dari Purworejo jam 10 malam sampai Merak jam 3 siang, hampir seharian di jalan,” ujarnya.
Wahyu mengaku sudah mendatangi kantor Karantina Banten untuk mengurus surat keterangan, namun tetap tidak mendapatkan izin keberangkatan. Padahal, bebek-bebek tersebut rencananya akan disalurkan ke salah satu desa di Tanggamus sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Selain itu, Wahyu menyoroti ketidakseragaman perlakuan petugas. Menurutnya, ada sopir lain yang justru diizinkan melakukan vaksinasi sebagian unggas di tempat. “Ada sopir di samping saya, bebeknya malah sempat diambil dua ekor untuk divaksin, tapi kenapa nggak semuanya? Kok beda-beda,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Karantina Pelabuhan Merak belum memberikan keterangan resmi. Sesuai ketentuan, setiap pengangkut unggas diwajibkan membawa dokumen kesehatan dan bukti vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular. (Az/Red)