Indonesia Muda Preneur Gandeng Kementerian UMKM dan ESQ Bangun Kemandirian Ekonomi Pelajar

Oplus_0
SERANG, TirtaNews – Upaya membangun kemandirian ekonomi di kalangan generasi muda memasuki babak baru. Indonesia Muda Preneur menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI serta ESQ Business School dalam program bertajuk Indonesia Muda Preneur Academy 2025. Kerja sama ini ditandai melalui rapat koordinasi di kantor Kementerian UMKM, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025.
Program ini menyasar siswa SMA, SMK, dan santri tingkat akhir di berbagai daerah untuk dibekali keterampilan kewirausahaan sejak dini. Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM RI, Temmy Satya Permana, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. “Program ini konkret dan sangat saya dukung. Indonesia Muda Preneur dapat menjadi jalan lahirnya wirausaha-wirausaha muda baru yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Temmy dalam sambutannya.
Sebagai tahap awal, Indonesia Muda Preneur Academy akan dilaksanakan di 30 sekolah di Provinsi Banten. Wilayah ini dipilih karena tingkat pengangguran terbuka usia muda 15–24 tahun di Banten masih tinggi, yakni di atas 19 persen. “Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan gerakan perubahan. Kami ingin generasi muda menciptakan lapangan kerja bahkan sebelum lulus sekolah,” kata M. Irfan, Founder Indonesia Muda Preneur sekaligus Sekretaris Fekraf Banten.
Irfan menambahkan, program ini akan diperluas ke berbagai provinsi dengan menggandeng pemangku kepentingan lokal. Ia berharap, sinergi lintas sektor ini mampu membentuk ekosistem kewirausahaan muda yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Ary Ginanjar, pendiri ESQ dan Universitas Ary Ginanjar, turut menyatakan dukungannya. Ia berkomitmen memberikan pelatihan berbasis emotional-spiritual intelligence (AI DNA Tools ESQ) serta beasiswa kuliah selama empat tahun di ESQ Business School bagi peserta terpilih. “Saya mengapresiasi program ini. Indonesia Muda Preneur adalah langkah berani menyiapkan generasi pemimpin ekonomi masa depan,” ujarnya.
Tak hanya pelatihan teknis dan branding, program ini juga mencakup akses permodalan, pendampingan legalitas, hingga integrasi pasar digital. Dengan pendekatan komprehensif ini, Indonesia Muda Preneur Academy 2025 diharapkan mampu menjawab tantangan pengangguran usia muda dan mempercepat lahirnya wirausahawan muda berdaya saing global, bahkan sebelum mereka menapaki jenjang pendidikan tinggi. (Az/Red)