Dua Operator Desa di Tangerang Ditahan dalam Kasus Korupsi APBDes

TANGERANG, TirtaNews – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang menetapkan dan menahan dua tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyimpangan sistem pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2024 di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang. Kedua tersangka, AI dan HK, berperan sebagai operator desa di Kecamatan Sepatan Timur.
AI merupakan operator Desa Pondok Kelor, sementara HK adalah operator Desa Kampung Kelor. Keduanya diduga terlibat dalam penyalahgunaan pencairan dana desa, yang mengakibatkan kerugian negara.
“Perbuatan tersangka AI menyebabkan kerugian keuangan negara atau daerah sebesar Rp789.810.815, sedangkan tersangka HK menyebabkan kerugian sebesar Rp481.785.687,” ujar pihak Kejari Kabupaten Tangerang dalam keterangan resmi, Rabu (12/2).
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 3 jo. Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Saat ini, AI dan HK telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tangerang di Jambe selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. (Az/Red)