Pembangunan RPH Labuan Disorot, Pembangunan Telan Anggaran Hingga 1,6 Milyar

0
Pembangunan RPH Labuan Disorot, Pembangunan Telan Anggaran Hingga 1,6 Milyar
Views: 113

Tirtanews.co.id, Pandeglang, Banten – Rumah Potong Hewan (RPH) di Kampung Laba Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Banten sedang di bangun. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Banten, gelontorkan anggaran fantastis hingga Rp.1,6 Milyar lebih untuk pembangunan RPH yang sudah lama tidak digunakan tersebut.

Dilokasi pekerjaan, sesuai yang terpampang pada papan informasi, pekerjaan pembangunan RPH Labuan dari Satker Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang yang dilaksanakan oleh CV. Bima Dwi Pramesti dengan nomor kontrak 520/kontrak-256/DAK/DPKP/2024 dengan nilai pekerjaan Rp. 1.626.423.673,33,- yang akan dikerjakan selama 120 Hari Kalender.

Dijumpai disekitar lokasi pembangunan RPH, salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan menuturkan, RPH tersebut sudah lama tidak digunakan untuk pemotongan hewan. “Kalau dahulu iya, disini ada pemotongan kerbau melalui penjagalan ini, tapi beberapa tahun belakangan, tempat ini tidak ada kegiatan potong kerbau atau lainnya tidak digunakan,” tuturnya ketika ditemui d rumah kediamannya, Jumat (26/07/2024).

Masih kata dia, kalau dahulu masih ada pedagang yang potong kerbau di sini, pedagang tinggal membayar bewat saja ke Mantri, kalau mau lebaran saja baru ada potong kerbau di tempat ini, itu juga bukan untuk dijual, melainkan itu milik pribadi dari masyarakat yang numpang potong di sini.

Ditanya siapa saja petugas yang suka berkantor di RPH, dia menjawab, jarang sekali ada yang datang dan masuk untuk berkantor. “Saya sudah berada disini jauh sebelum tempat ini dibangun, setahu saya pernah ada petugas namanya ibu Debi, waktu tempat ini masih ada kantor, ibu Debi yang ada dan standby di sini,namun saya perhatikan, sekarang jarang datang,” katanya.

Lebih jauh Ia berharap, semoga kedepannya RPH ini dipergunakan apalagi sudah ada pembangunan. “Kalau tahun-tahun sebelumnya orang jagal pada motong kerbau di tempatnya masing-masing, semoga kedepannya para jagal kembali untuk mengadakan potong kerbaunya di sini, walaupun tak jarang dari pihak penjagalan tidak memberikan upah pada suami saya untuk bers-beres tempat ini,” tutupnya. (Ri3z/02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *