Pemuda Pelopor Jadi Katalisator Pembangunan Desa di Banten

TANGERANG, TirtaNews – Pemerintah Provinsi Banten mendorong keterlibatan pemuda sebagai motor penggerak pembangunan desa. Melalui Program Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa, pemerintah berharap lahir generasi muda yang menjadi katalisator pembangunan berbasis potensi lokal.
Hal itu disampaikan Gubernur Banten Andra Soni dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan dalam Apel Pemuda Pelopor Siaga Membangun Desa di Lapangan Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin petang, 16 Juni 2025.
Apel ini dipimpin langsung Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Hadir pula Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria dan Bupati Tangerang Mochamad Maesyal Rasyid.
Dalam sambutannya, Andra Soni menegaskan pembangunan desa merupakan bagian integral dari pencapaian pembangunan nasional. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya butir keenam, yakni membangun Indonesia dari desa dan dari bawah sebagai upaya pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan.
“Program ini kami dorong menjadi akselerator peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) di Banten. Pemuda harus tampil sebagai pelopor dan penggerak perubahan,” ujar Deden membacakan sambutan.
Pemuda, lanjut Deden, diharapkan aktif dalam pembangunan desa dengan menggali potensi lokal berbasis inovasi dan teknologi, serta mendorong terciptanya Desa Mandiri dan Desa Maju secara berkelanjutan di Banten. “Dengan kerja kolaboratif bersama perangkat desa dan masyarakat, pemuda harus ikut meningkatkan kualitas layanan dasar, memperkuat ekonomi desa, hingga meningkatkan ketangguhan terhadap bencana,” katanya.
Andra juga mengungkapkan IDM Provinsi Banten pada 2024 mencapai 0,6930, meningkat dibanding 2022 yang berada di angka 0,6926. IDM merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kemandirian desa, dengan skala penilaian dari 0 hingga 1.
Sementara itu, Menteri Desa Yandri Susanto menyatakan komitmennya dalam mendorong pemuda desa menjadi pelaku utama pembangunan. Menurutnya, keberhasilan visi pemerintahan Prabowo Subianto tak akan terwujud tanpa peran aktif generasi muda di desa.
“Tanpa pemuda, pembangunan desa dan pemerataan ekonomi tidak akan tercapai. Karena itu, kami targetkan seluruh desa di Indonesia memiliki pemuda pelopor yang mandiri dan inovatif,” ujarnya.
Senada, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menekankan pentingnya peran pemuda dalam menggerakkan perubahan dari tingkat akar rumput. Ia mencatat, dari sekitar 35 juta pemuda di Indonesia, sebagian besar tinggal di desa.
“Pemuda desa bukan sekadar pewaris, tapi penggerak pembangunan. Mereka harus mampu memimpin perubahan berbasis kearifan lokal,” kata Dito.
Kepala Badan Sumber Daya Manusia Kementerian Desa, Agustomi Masik, menyebut apel ini diikuti 587 peserta yang terdiri dari pemuda pelopor, alumni, serta perwakilan dinas pemuda dan pemberdayaan masyarakat desa dari berbagai daerah.
Tujuan kegiatan ini, lanjut Agustomi, tak hanya membangun peran strategis pemuda dalam pembangunan desa, tetapi juga menekan laju urbanisasi. “Dengan desa yang kuat dan maju, kita berharap pemuda tidak lagi terpikat migrasi ke kota. Bahkan, bisa menarik pemuda kota untuk kembali membangun desa,” ujarnya. (Az/Red)