Satgassus Polri Lakukan Monev Irigasi Di NTT

0
Satgassus Polri Lakukan Monev Irigasi Di NTT
Views: 54

NTT, TirtaNews – Tim Satgassus Pencegahan Korupsi Polri, yang dipimpin oleh Yudi Purnomo Harahap, terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pada proyek-proyek pemerintah, kali ini berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian. Kegiatan monev tersebut berlangsung di 12 titik proyek Program Irigasi Perpompaan (Irpom) dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022-2024. Proyek ini berlokasi di Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9 hingga 13 September 2024.

Dalam kegiatan tersebut, beberapa proyek yang dipantau di antaranya RJIT Persawahan Wae Reca di Desa Nanga Labang, Manggarai Timur, senilai Rp 200 juta, serta pembangunan dan rehabilitasi bangunan pelengkap irigasi di beberapa desa lainnya. Total dana yang dialokasikan untuk 12 proyek ini mencapai miliaran rupiah, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan memperkuat ketahanan pangan.

Harun Al Rasyid, Ketua Tim Satgassus, menjelaskan bahwa mayoritas proyek telah dimanfaatkan oleh kelompok tani setempat, namun masih ditemukan kendala di lapangan. Salah satu masalah yang dihadapi adalah perbedaan harga material seperti semen di beberapa kecamatan yang tidak sesuai dengan patokan harga di tingkat kabupaten. Satgassus menyarankan agar pemerintah daerah menetapkan beberapa patokan harga di setiap kecamatan agar lebih sesuai dengan kondisi setempat.

“Kami mengimbau agar kelompok tani mencatat perbedaan harga tersebut secara rinci dan menyimpan kwitansi untuk keperluan pemeriksaan. Kejujuran adalah kunci, dan selama tidak ada penyimpangan, tidak perlu khawatir,” kata Harun Al Rasyid.

Selain itu, Satgassus juga menekankan pentingnya peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Inspektorat dalam mengawasi pelaksanaan proyek-proyek yang didanai DAK. Mereka berharap pengawasan yang ketat dapat mencegah potensi penyelewengan dana.

Dari Kementerian Pertanian, Rahmanto menambahkan bahwa rekayasa irigasi di daerah-daerah penghasil padi utama perlu dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kebutuhan dan sumber air yang ada. “Kami siap memfasilitasi pompanisasi atau pembangunan damparit untuk membantu penyaluran air ke lahan pertanian. Fokusnya adalah pada peningkatan produksi pangan,” ujarnya.

Tim monev ini terdiri dari anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri bersama Direktorat Irigasi Kementerian Pertanian, yang didampingi oleh pejabat terkait dari pemerintah daerah Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan korupsi sekaligus mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian di wilayah NTT. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *