Kapolres Serang Tinjau Lahan Jagung Juara Nasional Seluas 22 Hektare

SERANG, TirtaNews — Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko meninjau lahan jagung seluas 22 hektare yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Tani Harapan di Kampung Kabayan, Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kamis, 4 Desember 2025. Lahan binaan Polres Serang itu kini memasuki fase pertumbuhan optimal pada masa tanam kuartal IV tahun ini.
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari dukungan kepolisian dalam mendorong produktivitas pertanian sekaligus pemanfaatan lahan tidak terkelola atau lahan tidur di wilayah Kabupaten Serang. Condro memperkirakan panen jagung akan berlangsung pertengahan Januari 2026. “Targetnya menghasilkan sedikitnya 150 ton pipil jagung,” ujarnya.
Condro menilai swasembada pangan mustahil tercapai bila lahan tidur dibiarkan tidak produktif. Karena itu, ia meminta jajaran polsek turut aktif mencari dan memanfaatkan lahan yang belum digarap masyarakat. Menurut dia, lebih dari separuh dari sekitar 400 hektare lahan jagung di wilayah Polres Serang merupakan lahan tidur yang berhasil diaktifkan kembali. “Enam puluh persen lahan yang kami kelola itu lahan tidur,” katanya.
Ia memastikan proses perolehan izin pemanfaatan lahan berlangsung tanpa kendala berarti. Tantangan utama, kata Condro, justru menjaga integritas dalam setiap interaksi dengan pemilik lahan. “Mereka setuju dan langsung memberikan izin. Yang paling sulit itu menjaga integritas agar tetap dipercaya,” tuturnya.
Selain membuka lahan, Polres Serang juga menyiapkan kebutuhan penunjang pertanian, mulai dari bibit hingga pupuk organik yang diproduksi sendiri oleh jajaran Bhabinkamtibmas. “Kita sediakan semuanya, termasuk pupuk organik,” kata Condro.
Ketua Poktan Tani Harapan, Adi Sumadi, mengatakan keberhasilan lahan 22 hektare itu tidak lepas dari pendampingan Polres Serang yang sejak tahun lalu memberdayakan kelompoknya dalam budidaya jagung hingga meraih juara nasional. Ia memperkirakan hasil panen akan mencapai 150 ton. Setelah panen, kelompok tani berencana menambah areal tanam baru seluas 6 hektare untuk memperkuat produksi musim berikutnya. “Bahkan kami dibuatkan sambungan air PAM ke lahan karena tidak ada sumur,” ujar Adi. (Az/Red)
