PGIN dan Guru Madrasah Swasta Banten Konsolidasi Usai Aksi Damai

0
PGIN dan Guru Madrasah Swasta Banten Konsolidasi Usai Aksi Damai

oplus_8388610

Views: 9

KOTA SERANG, TirtaNews — Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) bersama para guru madrasah swasta di Provinsi Banten menggelar silaturahmi dan diskusi di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang, Ciwaru, pada Kamis, 20 November 2025. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi lanjutan pasca aksi damai yang digelar pada 30 Oktober 2025.

Ketua PGIN Banten, Deni Subhani, mengatakan forum tersebut digelar untuk menjaga soliditas internal sekaligus memperkuat komunikasi dengan berbagai pihak.
“Pasca pergerakan 30 Oktober 2025, kami terus mempererat silaturahmi dan berdiskusi. Meskipun menuntut hak melalui aksi damai, kami tetap menjaga marwah sebagai guru,” ujarnya.

Deni menegaskan bahwa PGIN Banten berkomitmen membangun komunikasi konstruktif dengan pemangku kebijakan demi menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami selalu berusaha menjalin komunikasi dengan seluruh stakeholder agar tercipta suasana aman dan kondusif di Provinsi Banten yang kita cintai,” katanya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada peserta yang hadir dan berharap kegiatan ini membawa manfaat bagi seluruh anggota.

Dari pihak Kemenag Banten, Kabid Penerangan Madrasah Kanwil Kemenag Banten, Khoirul Umam, menyampaikan kesiapannya menjadi jembatan komunikasi antara guru dan pemerintah. Ia berharap aspirasi guru madrasah dan guru swasta dapat tersampaikan secara proporsional.
“Kami siap memfasilitasi dan menjadi penyambung lidah teman-teman guru di Banten,” ujarnya.

Acara ini dihadiri perwakilan PGIN dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, dan Kota Cilegon, serta sejumlah guru madrasah swasta. Forum berlangsung dialogis, membahas isu kesejahteraan guru, mekanisme inpassing, hingga penguatan peran organisasi profesi.

Perwakilan PGIN Kabupaten Pandeglang, Rusli, menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat maupun Kemenag dapat mempercepat proses pengangkatan guru madrasah swasta, tidak hanya di Banten tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Kami berharap perjuangan yang dimulai sejak Oktober lalu dapat ditindaklanjuti pemerintah dengan kebijakan yang berpihak kepada guru madrasah dan swasta,” kata Rusli.

Kegiatan ditutup dengan seruan untuk terus memperkuat komunikasi tiga pihak: guru, organisasi profesi, dan pemerintah, sebagai upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Banten. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *