Bupati Serang Lantik 55 ASN dan PPPK, Tegaskan Tak Ada Jual Beli Jabatan

0
Bupati Serang Lantik 55 ASN dan PPPK, Tegaskan Tak Ada Jual Beli Jabatan
Views: 45

SERANG, TirtaNews – Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, melantik 55 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri atas Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pendopo Bupati, Rabu, 15 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Ratu Zakiyah meminta para pegawai, khususnya PPPK, bekerja maksimal dengan menjunjung integritas dan disiplin sesuai aturan. “Apa yang kita lakukan adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ratu Zakiyah, dari 55 ASN yang dilantik, terdapat 50 PPPK formasi 2024 gelombang kedua, dua pejabat fungsional pengawas, satu pegawai yang dialihstatuskan dari CPNS ke PNS formasi IPDN, serta dua CPNS formasi IPDN. “Totalnya hari ini ada 53 orang,” kata Zakiyah menjelaskan.

Ia menyoroti masih adanya ASN yang belum disiplin dalam jam kerja. “Ada yang belum waktunya pulang sudah pulang. Saya harap PPPK yang baru dilantik mengikuti aturan kerja PNS, kalau pulang jam empat ya jam empat,” katanya.

Bupati perempuan pertama Kabupaten Serang itu juga menegaskan agar ASN bekerja dengan motivasi pengabdian, bukan pencitraan. “Jangan hanya rajin kalau dilihat atasan. Itu salah,” ujarnya.

Ratu Zakiyah menambahkan, ASN baik PNS maupun PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk meraih jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang. “Kami pastikan tidak ada praktik jual beli jabatan. Semua punya peluang yang sama,” tegasnya.

Pelantikan turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Serang Maksum, Sekretaris Daerah Zaldi Dhuhana, Inspektur Rudy Suhartanto, serta Kepala BKPSDM Surtaman.

Surtaman menjelaskan, 50 PPPK yang dilantik didominasi tenaga kesehatan di RSUD Drajat Prawiranegara (RSDP). “Lebih dari 15 orang tenaga kesehatan, sisanya guru sekitar sepuluh orang, dan tenaga teknis di sejumlah OPD,” ujarnya.

Ia berpesan agar para ASN menjaga disiplin dan etika kerja. “Jangan baru seminggu bekerja sudah ikut-ikutan tidak disiplin karena pengaruh senior,” katanya. “Ada atau tidak pimpinan, kinerja harus tetap baik.” (az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *