Transplanter Didorong untuk Genjot Produksi Padi, Kabupaten Serang Pacu Percepatan Tanam

SERANG, TirtaNews – Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, memimpin gerakan tanam padi modern menggunakan alat mesin pertanian transplanter di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Senin, 29 September 2025. Program yang digagas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang itu mengusung tagline “Tanam Cepat, Panen Melimpah, Petani Sejahtera”.
Ratu Zakiyah tak sendirian. Ia menaiki transplanter bersama Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Marginal, Anny Mulyani; Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Taucid; dan Komandan Distrik Militer 0602/Serang, Letkol Arm Oke Kistiyanto.
Menurut Ratu Zakiyah, percepatan tanam padi dengan mekanisasi modern ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memenuhi target tanam di Kabupaten Serang. “Semoga dengan transplanter produksi padi meningkat sesuai target yang kita inginkan,” ujarnya. Saat ini, dari target luas tanam masih tersisa 1.700 hektare yang belum tercapai.
Ia menegaskan akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah agar lahan sawah tidak beralih fungsi. Selain itu, Ratu mengajak generasi milenial bergabung dalam program brigade pangan Kementerian Pertanian. “Bergabunglah dengan Dinas Pertanian untuk memberi kontribusi nyata bagi Kabupaten Serang,” katanya.
Dalam dialog dengan Gabungan Kelompok Tani Tujnas Harapan, petani meminta dukungan berupa alsintan modern dan bibit. Kepala Distan Banten, Agus M. Tauchid, memastikan bantuan transplanter tersedia dalam anggaran perubahan 2025. “Sedangkan drone pengendali hama serta pupuk disiapkan tahun depan,” ujarnya.
Tenaga Ahli Kementan, Anny Mulyani, menambahkan dukungan kementerian juga menyangkut pembiayaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang kini menjadi kewenangan pusat. “Lokasi tugasnya tetap di Serang, tapi gajinya ditanggung kementerian,” katanya.
Kepala DKPP Serang, Suhardjo, menargetkan luas tanam 6.647 hektare, yang baru tercapai 17 persen. Pihaknya mengejar tanam September agar panen bisa tiga kali setahun. “Kehadiran Bupati memberi motivasi agar petani segera tanam kembali 14 hari setelah panen,” ujarnya. (Az/Red)