Danrem 064/MY Kunjungi Kodim Pandeglang, Tekankan Ketahanan Keluarga dan Waspada Medsos

PANDEGLANG, TirtaNews – Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Edi Saputra, melakukan kunjungan kerja ke Markas Kodim 0601/Pandeglang, Selasa. Kunjungan ini dimaksudkan untuk bersilaturahmi sekaligus memberikan arahan kepada prajurit, PNS, serta Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIII Kodim 0601.
Danrem hadir bersama Ketua Persit KCK Koorcab Rem 064, Ny. Adek Edi Saputra. Mereka diterima Dandim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga, serta unsur Forkopimda. Sejak pagi, kedatangan Danrem disambut dengan tradisi laporan satuan, pengalungan syal, dan tarian lengser.
Dalam pengarahan, Brigjen Edi menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai pondasi utama tugas seorang prajurit. “Kalau rumah tangganya baik, maka bapaknya berdinas dengan baik. Kalau sebaliknya, tugas dan pengabdian pun terganggu,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan prajurit untuk bijak menggunakan media sosial. Menurutnya, platform digital seharusnya menjadi sarana positif, bukan pintu masuk judi online, pornografi, atau provokasi yang meresahkan masyarakat. Babinsa, kata dia, memiliki peran strategis membina warga agar tak mudah terprovokasi.
Selain itu, Danrem menyatakan dukungan penuh terhadap program strategis pemerintah, mulai dari koperasi merah putih, program makan bergizi gratis, hingga ketahanan pangan di daerah.
Usai kegiatan di Kodim, Brigjen Edi melanjutkan kunjungan ke kediaman KH. Abuya Muhtadi Dimyati dan KH. Abuya Muhtado di Ponpes Roudhatul Ulum, Cidahu. Pertemuan diawali salat berjemaah, lalu dialog seputar sejarah Banten. Abuya Muhtado menceritakan asal-usul Banten yang bermula dari kawasan Banten Girang, dan tengah menyusun buku sejarah tentang wilayah itu.
Brigjen Edi menyebut kehadirannya sebagai silaturahmi sekaligus perkenalan dirinya sebagai Danrem yang baru. Ia memohon doa restu ulama agar tugasnya di Banten berjalan lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Kunjungan ini dinilai strategis mengingat Pandeglang dikenal sebagai kota santri dan jawara, sekaligus wilayah rawan bencana yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda. Kehadiran Danrem dipandang mempertegas peran Babinsa sebagai garda terdepan TNI dalam membina masyarakat di 35 kecamatan, 326 desa, dan 13 kelurahan. (Az/Red)