Hidup Pas-pasan, Bansos untuk Keluarga Penjual Pecel Keliling Dicabut Pemerintah

0
Hidup Pas-pasan, Bansos untuk Keluarga Penjual Pecel Keliling Dicabut Pemerintah
Views: 37

TASIKMALAYA, TirtaNews — Hidup pas-pasan dijalani pasangan suami istri, Yiyis Suarni dan Rudi, Parakan Honje, Desa Sukamaju Kaler, RT 05/07, Indihiang,  Tasikmalaya, Jawa Barat. Yiyis sehari-hari berjualan pecel keliling, sementara sang suami, Rudi, mengojek di pangkalan.

Setiap hari, Yiyis hanya membawa pulang penghasilan sekitar Rp130.000, dengan keuntungan bersih sekitar Rp30.000. Usaha kecil itu sudah dijalaninya selama tiga tahun terakhir. Sementara Rudi, sebagai tukang ojek pangkalan, mendapatkan penghasilan tidak menentu, rata-rata Rp20.000 hingga Rp30.000 per hari, bahkan terkadang pulang tanpa uang sepeser pun.

Di rumah sederhana mereka, Yiyis dan Rudi tinggal bersama dua anak serta tiga cucu. Salah satu anak perempuannya yang telah bercerai kini juga tinggal bersama mereka.

Kesulitan ekonomi keluarga itu semakin berat setelah bantuan sosial (bansos) yang biasa mereka terima tiba-tiba terhenti. Yiyis menuturkan, petugas Dinas Sosial Kota Tasikmalaya menyampaikan bahwa keluarganya masuk ke level 6 dalam data terpadu kesejahteraan sosial, sehingga tidak lagi berhak mendapatkan bantuan.

“Padahal dengan bantuan itu bisa meringankan dan membantu keluarga kami yang serba kekurangan. Saya kecewa kenapa pemerintah memasukkan kami ke level 6, padahal kenyataannya kami tidak mampu, tidak punya harta apa-apa,” kata Yiyis, Jumat.

Bagi keluarga Yiyis dan Rudi, bansos tersebut sangat berarti. Tanpa itu, mereka hanya bisa mengandalkan penghasilan yang jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Kisah Yiyis mencerminkan keresahan sebagian warga kecil yang mengandalkan bantuan pemerintah untuk bertahan hidup, namun terhimpit aturan administratif yang tak selalu sejalan dengan kondisi di lapangan. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *