FORWATU Banten Pertanyakan Pekerjaan Revitalisasi Situ Cicinta

0
FORWATU Banten Pertanyakan Pekerjaan Revitalisasi Situ Cicinta
Views: 16

LEBAK, TirtaNews — Sejumlah unsur pimpinan Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu Banten) mendatangi Kantor Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, pada Rabu, 25 Juni 2025. Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Presidium Forwatu, Arwan, S.Pd., M.Si., itu dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan warga yang tinggal di bantaran Situ Cicinta terkait proyek revitalisasi yang sedang berjalan.

Kedatangan mereka diterima langsung oleh Camat Maja, Edi Nurhedi, S.Sos. Dalam pertemuan tersebut, Arwan menyampaikan kekhawatiran warga terkait potensi relokasi akibat proyek bernilai lebih dari Rp15 miliar tersebut. Ia menyoroti ketidakjelasan informasi mengenai ganti rugi atau santunan bagi warga yang terdampak.

“Kami ingin mendapatkan jawaban resmi. Ini bukan hanya soal normalisasi, tapi sesuai judul kontraknya adalah revitalisasi,” kata Arwan.

Menurutnya, penting untuk membedakan antara proyek normalisasi dan revitalisasi. “Revitalisasi bukan hanya soal memperlancar aliran air, tapi juga memulihkan fungsi ekologis dan sosial situ. Itu bisa mencakup pembersihan sampah, perbaikan kualitas air, penanaman vegetasi, hingga pengembangan kawasan untuk rekreasi dan edukasi,” terang Arwan.

Ia menambahkan bahwa tanpa kejelasan dan keterlibatan masyarakat, proyek revitalisasi justru berpotensi memunculkan konflik sosial.

Menanggapi hal tersebut, Camat Maja, Edi Nurhedi, menjelaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi langsung kepada warga. “Kami dari pemerintah Kecamatan Maja akan menyambangi warga di sekitar Situ Cicinta untuk menyampaikan hasil rapat bersama BBWSC3 dan pelaksana proyek,” ujarnya.

Edi memastikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan atau rencana relokasi warga dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) maupun kontraktor pelaksana. “Sejauh ini belum ada penyampaian resmi mengenai relokasi rumah warga. Kami akan terus mengawal informasi ini agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tandasnya.

Situ Cicinta, yang menjadi salah satu kawasan resapan air dan penyangga ekosistem lokal, kini tengah mengalami penataan kembali dalam proyek revitalisasi yang didanai dari anggaran pemerintah pusat. Namun, minimnya komunikasi dengan warga sekitar memunculkan kekhawatiran tentang dampak sosial dari pelaksanaan proyek tersebut. (Hen/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *