Kualitas Pendidikan Jadi Kunci Buka Lapangan Kerja

LEBAK, TirtaNews – Kesulitan mendapatkan pekerjaan di daerah perdesaan tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi geografis yang menantang, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Ketika kualitas SDM kurang, investor enggan menanamkan modal karena khawatir keuntungan sulit didapatkan.
Diskusi tentang hubungan erat antara pendidikan, kualitas SDM, dan lapangan kerja menjadi topik utama dalam reses yang dilakukan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana. Dalam kegiatan reses yang berlangsung pada 2-3 April 2025 di Kecamatan Carita, Maja, Sajira, Cibadak, dan Cimarga di Kabupaten Lebak Bonnie menerima antusiasme dari tokoh masyarakat, ulama, dan warga setempat.
Bonnie mengungkapkan, “Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan masa depan seseorang dan daerahnya. Sayangnya, ketika seseorang sudah menempuh pendidikan tinggi tapi kesulitan mendapat pekerjaan, sulit untuk menuntut kampusnya karena kurangnya transparansi terkait kualitas dan relevansi pendidikan yang diberikan. Karena itu, kualitas pendidikan harus jelas, terukur, dan transparan agar lulusan benar-benar siap kerja dan investasi pendidikan tidak sia-sia.”
Bonnie mengungkapkan bahwa salah satu akar masalah ini ialah rendahnya tingkat pendidikan di daerah-daerah tersebut. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci agar investor tertarik membuka lapangan kerja.
Dalam sesi tanya-jawab, masyarakat bertanya, “apa intervensi yang bisa dilakukan oleh anggota DPR untuk membantu memperbaiki kualitas pendidikan dan membuka lapangan kerja di daerah kami?”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Bonnie menyampaikan, “Permasalahan ekonomi dan infrastruktur memang menjadi akar dari rendahnya kualitas pendidikan saat ini. Sebagai anggota DPR, saya berkomitmen untuk memastikan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tepat sasaran. Selain itu, saya juga akan mendorong agar perbaikan sarana sekolah kembali menjadi prioritas Kementerian Pendidikan, serta mengangkat isu-isu yang berada di luar Komisi X ke komisi terkait.”
Melalui sinergi antara masyarakat dan pemerintah, Bonnie berharap langkah-langkah nyata dapat membawa perubahan positif bagi pendidikan dan kesempatan kerja di wilayah tersebut. (Ridwan/Red)