UKW di Tangsel : Dewan Pers Tekankan Etika dan integritas, Tiga Wartawan Muda PJS Lulus Kompeten

TANGSEL, TirtaNews — Dewan Pers kembali menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada 23–24 Mei 2025 di Tangerang Selatan. Sebanyak 36 peserta dinyatakan kompeten dalam uji yang didampingi oleh para penguji dari ANTV, LKBN ANTARA, dan LSPR. Dalam pelaksanaannya, Dewan Pers menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik.
Perwakilan Dewan Pers, Maha Eka Swasta, mengingatkan bahwa maraknya permintaan penurunan berita akhir-akhir ini menjadi cerminan lemahnya verifikasi dan pengabaian terhadap etika jurnalistik.
“Teman-teman harus menjaga integritas dan profesionalitas. Sajikan berita yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Itu penting, karena belakangan ini banyak berita yang diminta take down, mungkin karena lemahnya integritas,” ujar Maha Eka saat menutup kegiatan UKW.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para penguji yang telah mendampingi peserta dengan penuh dedikasi, serta kepada lembaga uji yang mendukung suksesnya pelaksanaan UKW. “Semoga para jurnalis yang telah kompeten bisa menjalankan tugas sehari-hari lebih baik, beritanya lebih enak dibaca, dan mampu memberi edukasi kepada masyarakat. Karena kalau tidak ada wartawan, siapa lagi yang mau memantau kekuasaan?” katanya.
Kegiatan UKW kali ini juga menjadi titik awal semangat baru di tubuh organisasi Pro Jurnalismedia Siber (PJS). Tiga wartawan muda yang tergabung dalam PJS—Tati Sagita dari Kota Serang, Lina Marlina dari Tasikmalaya, dan Muhammad Bisri dari Padang—resmi dinyatakan kompeten dan bergabung dalam barisan pewarta profesional.
Ketiganya dinilai membawa semangat baru untuk membangun ekosistem media yang lebih sehat dan bertanggung jawab. “Kompetensi ini bukan hanya capaian pribadi, tapi kontribusi untuk memperkuat jurnalisme yang kredibel,” ujar Lina Marlina yang juga menjabat Ketua DPC PJS Tasikmalaya.
Sementara itu, Muhammad Bisri menyebut UKW sebagai langkah awal menuju profesionalisme yang lebih kokoh. “Kita butuh jurnalisme yang membangun dan dipercaya publik,” katanya.
Tati Sagita menekankan pentingnya komunitas yang mendukung pertumbuhan jurnalis muda. “PJS harus jadi rumah belajar. Di era informasi cepat seperti sekarang, kita butuh ruang untuk terus bertumbuh secara etis dan profesional,” ujarnya.
Masuknya ketiga jurnalis muda ini menjadi penanda komitmen PJS dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas anggotanya, sekaligus memperkuat posisi organisasi sebagai garda terdepan dalam menjaga kemerdekaan dan kualitas jurnalisme di Indonesia. (Az/Red)