Amerta Soroti Dugaan Pemaksaan Iuran di MTsN 1 Kota Serang
SERANG, TirtaNews — Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi Anti Korupsi (Amerta) menduga adanya praktik pemaksaan iuran oleh Komite Sekolah MTsN 1 Kota Serang terhadap orang tua siswa. Iuran yang diminta berkisar antara Rp2,9 juta hingga Rp3,5 juta, yang disebut untuk pembelian fasilitas AC di setiap kelas dan pembayaran guru les sekolah.
Yoga, perwakilan Amerta, menyatakan bahwa banyak orang tua siswa merasa keberatan dengan biaya yang sangat besar tersebut. Meskipun pihak komite sekolah telah mengumpulkan sejumlah wali murid, banyak yang tidak hadir karena takut akan adanya unsur paksaan dan tekanan moral. Salah satu wali murid mengungkapkan, “Biaya yang diminta sekolah itu sangat memberatkan. Jika kami tidak sanggup membayar, kami dicap tidak pantas menyekolahkan anak di sini,” tuturnya, pada Minggu 23 Februari 2025.
Amerta mendesak Kementerian Agama untuk segera turun tangan mengevaluasi MTsN 1 Kota Serang yang diduga bekerja sama dengan komite sekolah dalam praktik ini. Mereka mempertanyakan peruntukan anggaran iuran yang fantastis tersebut, mengingat pemerintah telah menyediakan dana BOS untuk kebutuhan sekolah.
Pasal 34 ayat (2) UU Sisdiknas menyatakan, “Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.” Yoga berharap Kejaksaan Negeri Serang dan Kementerian Agama Kota Serang segera memeriksa pihak terkait. Jika terbukti ada kesalahan, penipuan, atau penggelapan, ia meminta agar diberikan efek jera. (Az/Red)
