Banjir di Cisangu Jadi Sorotan dalam RDP DPRD Lebak

0
Banjir di Cisangu Jadi Sorotan dalam RDP DPRD Lebak
Views: 33

LEBAK, TirtaNews – Masalah banjir yang semakin parah di Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, kini bergulir dan menjadi sorotan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang paripurna DPRD Lebak.

Diketahui lahan yang terdampak sekira 115 hektar sawah di Kabupaten Lebak, Banten yang tercatat di data desa dengan total sawah yang terdampak tersebar di empat blok di dua kampung, yakni Cimenteng Jaya dan Buweuk.

Rapat yang berlangsung selama sekitar 35 menit sempat memanas. Kepala Desa Cisangu, Doli, terpancing emosi hingga menggebrak meja saat mendengar pernyataan Manager Pimpinan Proyek PT Wika Tol Serang-Panimbang, Kuntoro. Ketegangan terjadi ketika Kuntoro membela perusahaan atas tudingan masyarakat yang menyebut keberadaan tol Serang-Panimbang sebagai penyebab utama banjir yang merendam lahan pertanian dan rumah warga.

Dalam rapat itu, Kuntoro menegaskan bahwa pembangunan tol telah melalui berbagai pertimbangan teknis, termasuk kajian AMDAL. Namun, Kades Doli meminta agar PT Wika lebih fokus pada solusi konkret untuk mencegah banjir di Desa Cisangu.

“Jangan hanya bicara AMDAL terus. Memang sejak dulu Desa Cisangu langganan banjir, tapi dulu tidak sampai masuk ke permukiman. Kalau sawah terendam, biasanya satu atau dua hari sudah surut, tapi sekarang berminggu-minggu airnya tak kunjung hilang. Kondisinya sudah berbeda sejak ada tol,” ujar Doli dengan nada tinggi dalam RDP, Selasa, 18 Februari 2025.

Pernyataan Doli disambut sorakan warga Desa Cisangu dan masyarakat Kecamatan Cibadak yang hadir dalam rapat.

“Kami minta solusi dari PT Wika hari ini juga, bagaimana caranya agar banjir tidak terjadi lagi,” tegas Doli.
“Jika tidak ada penyelesaian atau titik temu, warga akan melakukan aksi demonstrasi dengan menutup jalan tol,” tambahnya.

Di sisi lain, Kuntoro menyatakan pihak PT Wika siap bertanggung jawab, tetapi menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa sepenuhnya menghilangkan banjir.

“Kita harus melihat dan menganalisa dulu apakah banjir ini memang akibat tol atau karena penyempitan dan pendangkalan sungai,Jika penyebabnya adalah penyempitan sungai, maka itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, bukan PT Wika, tapi kami akan berusaha penuhi permintaan warga” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat, menyatakan bahwa menurut data banjir menyebabkan sawah di Cibadak mengalami puso atau gagal panen

“Sejak awal tahun hingga pertengahan Februari 2025 ini, 3,4 hektar sawah dinyatakan puso,” kata Rahmat.

Selain puso, Dinas Pertanian Lebak juga mencatat 40 hektar lahan sawah mengalami kerusakan akibat banjir dan berpotensi gagal panen.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Lebak, Dr. Ujang Giri, menyatakan bahwa pihaknya akan merangkum dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Cisangu.

“Kami akan segera mengawal aspirasi yang disampaikan. Dan perlu dicatat, pihak Wika sudah berjanji akan bertanggung jawab atas banjir ini. Kita akan kawal terus,” tegas Ujang Giri. (Ridwan/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *