Ciptakan Budaya Membaca di Tempat Umum, Cilegon Book Party Komitmen Hadir Tiap Akhir Pekan di CFD

0
Ciptakan Budaya Membaca di Tempat Umum, Cilegon Book Party Komitmen Hadir Tiap Akhir Pekan di CFD
Views: 44

CILEGON, TirtaNews – Komunitas Cilegon Book Party (CBP) akan terus berkomitmen menghadirkan budaya membaca di tempat umum dengan menggelar kegiatan baca buku bersama setiap akhir pekan di Car Free Day (CFD) Cilegon.

Kegiatan ini akan terus dilaksanakan di Halaman Kantor Imigrasi Cilegon, Krakatau Junction, bertepatan dengan CFD, di mana masyarakat kerap berkumpul untuk berolahraga, bersantai, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.

Hal itu dikatakan oleh Zahra Ria Wulandari atau Rara, selaku Bendahara CBP, saat diwawancarai pada Minggu (9/2/2025).

Kata Rara, komunitas ini aktif dalam berbagai kegiatan literasi, mulai dari diskusi literasi, hingga acara baca buku bersama seperti yang digelar hari ini.

“Kami ingin menghadirkan suasana membaca yang menyenangkan dan tidak membosankan. CFD adalah momen yang tepat karena banyak masyarakat berkumpul untuk olahraga, bersantai, dan menikmati akhir pekan bersama keluarga,” kata Rara, mahasiswi cantik yang juga selaku Bendahara Cilegon Book Party, Minggu (9/2/2025).

Rara juga menambahkan, bahwa Cilegon Book Party merupakan bagian dari Indonesia Book Party, sebuah komunitas buku yang diinisiasi oleh Gen Z.

Sebanyak 15 kota besar di Indonesia juga diketahui telah hadir gerakan komunitas buku ini. Komunitas Indonesia Book Party dengan jumlah followers instagram 194 ribu, termasuk di Kota Cilegon juga telah hadir dengan nama Cilegon Book Party.

“Kalau Komunitas Pusatnya, Indonesia Book Party, yang awalnya bernama Jakarta Book Party itu mulai bergerak sejak bulan Oktober 2023. Sedangkan untuk Cilegon Book Party sendiri, dibentuk oleh Kak Hery Yuanda bersama teman-teman seperjuangan pada tanggal 14 Juni 2024 lalu, tentunya dengan arahan dan izin dari pusat yaitu Indonesia Book Party,” ucap Rara.

Rara menjelaskan bahwa Book Party bermula dari ketidaksengajaan sekolompok anak muda yang sedang piknik sembari membaca buku, hingga berlanjut menjadi sebuah komunitas yang terbilang sangat cepat perkembangannya.

“Kan awalnya bermula dari JBP atau Jakarta Book Party, dan sekarang ganti nama jadi Indonesia Book Party. Alhamdulillah sangat cepat perkembangannya di media sosial. Sedangkan untuk di Cilegon sendiri, karena kita juga ingin memanfaatkan media sosial yang sudah menjadi trend tersebut guna meningkatkan minat baca akhirnya terbentuklah Cilegon Book Party. Saya juga baru bergabung menjadi tim pada Tahun 2025 ini,” tandasnya.

“Intinya sama sih, Cilegon Book Party hanya nama, hanya sebuah wadah, siapapun dan apapun itu komunitas atau organisasi nya jika ingin bareng-bareng bersama kita membaca buku di CFD, di tempat umum, kita akan terima dengan senang hati. Toh ini juga ga dipungut biaya, hanya sebuah kegiatan atau bisa dibilang budaya karena akan kita lakukan setiap akhir pekan, dan menjadikan membaca bareng-bareng di tempat umum sebagai budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kota Cilegon,” imbuh Rara.

Selain itu, karena pelaksanaan Book Party kali ini bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang selalu diperingati pada tanggal 9 Februari, Ketua Komunitas Cilegon Book Party (CBP) Hery Yuanda yang juga merupakan wartawan Fakta Banten memberikan tanggapannya.

“Pers sangat jelas memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sejak zaman penjajahan hingga era digital, kebebasan pers menjadi faktor penting dalam menjaga transparansi dan keadilan. Sebagai pilar keempat demokrasi, pers bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengawasi kebijakan pemerintah dan membangun kesadaran publik,” ujar Hery Yuanda.

Hery juga menyoroti bahwa banyak tokoh pers di masa perjuangan merupakan aktivis pergerakan yang menjadikan media sebagai alat perjuangan, seperti Adam Malik, Ki Hadjar Dewantara, dan lainnya.

Senada dengan Hery dan Rara, Ketua Divisi Public Relations CBP, Mara Sabilla, menekankan bahwa budaya membaca berkaitan erat dengan kesadaran kritis masyarakat terhadap informasi.

“Pers berkembang karena adanya budaya membaca yang kuat. Jika masyarakat tidak terbiasa membaca, mereka lebih mudah terpengaruh oleh hoaks dan informasi yang tidak valid. Dengan acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari,” tutur Mara.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon, Ismatullah, juga turut hadir dalam kegiatan ini dan mengapresiasi antusiasme masyarakat.

“Kami mendukung penuh gerakan literasi seperti ini. Untuk itu, kami menghadirkan Perpustakaan Keliling dan menyediakan sarana mewarnai serta menggambar bagi anak-anak agar kegiatan ini semakin menarik bagi keluarga yang hadir,” tutup Ismat. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *