Inflasi Banten Desember 2024 Capai 1,88 Persen, Nilai Tukar Petani Menguat

0
Inflasi Banten Desember 2024 Capai 1,88 Persen, Nilai Tukar Petani Menguat
Views: 129

SERANG, TirtaNews – Provinsi Banten mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,88 persen pada Desember 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, inflasi month-to-month (m-to-m) untuk bulan yang sama tercatat sebesar 0,50 persen, sementara inflasi year-to-date (y-to-d) berada pada angka yang sama, yakni 1,88 persen. Kamis(02/01/2025).

Penyumbang utama inflasi y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,53 persen. Komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi antara lain emas perhiasan (0,27 persen), kopi bubuk (0,22 persen), sigaret kretek mesin (0,16 persen), nasi dengan lauk (0,15 persen), dan minyak goreng (0,14 persen). Sebaliknya, cabai merah (-0,36 persen), cabai rawit (-0,17 persen), dan beras (-0,11 persen) menjadi komoditas penyumbang utama deflasi.

Inflasi y-on-y terjadi karena kenaikan harga di sepuluh kelompok pengeluaran, termasuk pakaian dan alas kaki (2,11 persen), kesehatan (2,09 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (4,77 persen). Satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,18 persen).

Untuk inflasi m-to-m, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menjadi penyumbang terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,47 persen. Komoditas seperti telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit menjadi penyumbang utama inflasi, sementara daging ayam ras dan tomat mencatat deflasi kecil.

Selain inflasi, BPS Banten juga mencatat kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2024 menjadi 109,37, naik 0,54 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini dipicu oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,40 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,85 persen.

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 1,18 persen, mencapai angka 114,94. Harga gabah di tingkat petani menunjukkan tren positif, dengan kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik 7,18 persen menjadi rata-rata Rp7.016 per kilogram, sementara Gabah Kering Panen (GKP) naik 5,84 persen menjadi Rp6.447 per kilogram.

Kondisi ini menunjukkan penguatan daya saing sektor pertanian di Banten, terutama di tengah fluktuasi harga bahan pangan lainnya. Kinerja positif ini diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *