PT Global Papua Abadi Dinilai Tak Akomodatif terhadap Pemuda Desa Terate
SERANG, TirtaNews – Rencana pendirian pabrik gula oleh PT Global Papua Abadi (GPA) di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, menuai kritik dari Ketua Karang Taruna Desa Terate, Sahrul Budiansyah. Kritik tersebut mencuat setelah Karang Taruna tidak diundang dalam pertemuan sosialisasi pembangunan proyek yang digelar PT GPA pada 20 Desember 2024 di Kantor Desa Terate.
Sahrul mengungkapkan kekecewaannya atas absennya lembaga pemuda dalam undangan rapat tersebut. “Betul, saya tidak diundang dalam rapat itu. Padahal, Karang Taruna adalah organisasi resmi yang diakui dan seharusnya dilibatkan dalam pembahasan yang berkaitan dengan masyarakat desa,” ujarnya saat ditemui pada Sabtu (23/12).
Ia menilai, PT GPA seharusnya lebih akomodatif terhadap pemuda setempat, terutama mengingat besarnya angka pengangguran di Desa Terate. “Kami berharap kehadiran pabrik gula ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda. Anak muda di desa ini butuh pekerjaan, dan kami berharap mereka bisa mendapat kesempatan bekerja di perusahaan tersebut,” tambahnya.
Menurut Sahrul, komunikasi yang dibangun PT GPA selama ini terkesan hanya melibatkan pihak-pihak tertentu tanpa melibatkan struktur kelembagaan resmi desa. “Saya melihat yang diundang kemarin bukan dari lembaga resmi pemerintah desa. Saya menyarankan PT GPA untuk melibatkan Karang Taruna dalam setiap keputusan yang berdampak langsung pada masyarakat. Karang Taruna adalah wadah resmi pemuda dan menjadi tonggak persatuan mereka,” tegasnya.
Sahrul juga menegaskan, Karang Taruna mendukung kehadiran PT GPA sepanjang perusahaan bersedia bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda. “Kerja sama ini penting untuk mengurangi pengangguran di desa dan memberikan peluang bagi pemuda untuk bekerja di lingkungan mereka sendiri, tanpa harus mencari pekerjaan ke luar daerah,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT GPA belum memberikan tanggapan terkait kritik yang disampaikan Ketua Karang Taruna Desa Terate tersebut. Sosialisasi yang inklusif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat menjadi harapan besar agar proyek ini dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak sosial di Desa Terate. (Az/Red)