RSUD Drajat Serang Dituding Tolak Pasien Balita, Forwatu Banten Ancam Lapor Ombudsman
SERANG, TirtaNews – Penolakan RSUD Drajat Serang terhadap pasien balita, Melinda Saputri, menuai kritik tajam dari Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu). Anak perempuan berusia tiga tahun tersebut mengalami luka serius di kepala akibat kecelakaan tunggal pada Selasa dini hari, saat ikut berdagang bersama kedua orang tuanya.
Melinda sempat dibawa ke RSUD Drajat Serang untuk mendapatkan perawatan darurat. Namun, menurut pengakuan ayahnya, Ridwan, pihak rumah sakit menolak menangani Melinda dengan alasan biaya operasi yang tidak tercakup sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
“Setelah dihitung, biaya operasinya sekitar Rp80 juta. Kata pihak rumah sakit, anggaran BPJS tidak cukup,” ungkap Ridwan, Jumat (15/11).
Merespons kejadian ini, Forwatu Banten mengunjungi kediaman keluarga Melinda untuk memberikan bantuan. Sekretaris Forwatu, Riswanto, menyatakan bahwa kondisi Melinda saat ini sangat memprihatinkan karena hanya dirawat seadanya di rumah neneknya.
“Kami menerima laporan dari Mohammad Haqiqi Annazili, Wakil Ketua Sekretaris 2, dan langsung mengunjungi keluarga korban. Faktanya, Melinda tidak mendapatkan perawatan yang layak dari RSUD Drajat,” ujar Riswanto.
Presidium Forwatu, Arwan, menyebut pihaknya akan segera meminta klarifikasi dari RSUD Drajat Serang. Arwan juga menegaskan bahwa jika rumah sakit tidak memberikan penjelasan yang masuk akal, Forwatu akan melaporkan kasus ini ke Ombudsman RI dan menggelar aksi demonstrasi.
“Pelayanan publik diatur oleh UU Nomor 25 Tahun 2009. Rumah sakit tidak berhak menolak pasien, apalagi dengan alasan biaya yang seharusnya ditanggung BPJS,” tegas Arwan.
Selain itu, Ombudsman RI diminta untuk mengawal kasus ini agar tidak ada lagi penolakan pasien dengan alasan administratif.
“Kami akan segera mengirimkan surat resmi dan menyiapkan aksi di RSUD Drajat jika persoalan ini tidak ditangani dengan serius,” pungkas Arwan di hadapan keluarga pasien.
Tanggung Jawab Publik dan Kesejahteraan Pasien
Kasus ini mencuatkan kembali persoalan pelayanan kesehatan di Banten, khususnya terkait implementasi BPJS Kesehatan. Masyarakat berharap pemerintah daerah dan rumah sakit lebih transparan dalam menangani pasien, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan mendesak.
Forwatu Banten berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga Melinda mendapatkan perawatan yang semestinya. Publik menanti langkah nyata dari pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan ini. (Hen/Red)