Mahasiswa KKN 16 UIN Banten, Bantu Ponpes Al-Kirom Pandeglang Memanen Kacang Panjang
PANDEGLANG, TirtaNews – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 16 UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten mengikuti kegiatan memanen kacang panjang di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kirom di Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Rabu (31/7/2024).
Kegiatan memanen kacang dilakukan beberapa anggota tim KKN bersama Pengasuh Ponpes. Lokasi ladang berada di desa Kedungudi tepatnya berada di Kp. Cikolecer Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Dede salah satu mahasiswa KKN 16, mengatakan dirinya berdiskusi dengan Pengasuh Ponpes bertanya mengenai jenis sayuran apa yang ditanam, siapa saja pengelola yang terlibat, dan sejak kapan di mulai pertanian holtikultura di Ponpes Al-Kirom.
Lanjut Dede, dirinya juga bertanya tentang mengapa di Ponpes Al-Kirom memilih untuk mengadakan pertanian hortikultura, terkait praktik panen, dan luas perkebunan kacang panjang.
Sementara itu, Kyai Salman Al -Jabali, selaku Pengasuh Ponpes Al-Kirom menyampaikan “Jenis sayuran yang di tanam itu ada kacang panjang, timun, cabai, sawi hijau, tomat, kangkung, dan pare,” ujarnya.
Kyai Salman mengungkapkan untuk yang mengelola perkebunan anak – anak santri dan khusus pekerja buruh tani.
“Sejak 2016 Pertanian hortikultura sudah ada, jadi sampai saat ini sudah berjalan kurang lebih 8 tahun,” ungkapnya.
“Saya suka hobi bertanam, dan sayuran itu salah satu kebutuhan pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat,” tambahnya.
Kyai Salman juga menjelaskan cara untuk memetik kacang panjang yaitu satu kacang panjang di rapatkan dengan kacang panjang yang lainnya, dengan tujuan agar kacang panjang awet dalam jangka waktu panjang, atau tidak cepat layu.
“Luasnya itu kurang lebih 1 Hektar, dengan target pendapatan sampai panen yaitu 8 Ton,” jelasnya.
Diakhir Dede menambahkan, kami sangat senang dapat membantu para petani tentunya bermanfaat bagi mahasiswa.
“Semoga dengan adanya kegiatan turun ke lahan pertanian dapat membantu para petani dan bermanfaat bagi mahasiswa kelompok 16 mendapat pengalaman dan pengetahuan baru dalam hal bertani,” tutupnya. (Daniel/Red)