Ruas Rangkas-Cipanas Dipelihara Tapi Masih Berlubang, Satker SKPD Bungkam
Lebak, TirtaNews – Kondisi alam yang saat ini sedang memasuki musim penghujan, mengakibatkan banyak bermunculan lubang-lubang di jalanan aspal, hal tersebut sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa para pengguna jalan, terutama pengguna kendaraan Roda 2.
Munculnya lubang-lubang yang menganga di beberapa ruas jalan, terutama pada jalan yang masuk kategori Jalan Nasional (pendanaannya dari APBN), ditenggarai banyak pihak dikarenakan kualitas aspal yang terpasang sudah mengalami degradasi, sehingga saat hujan deras butiran agregat langsung terlepas karena daya rekatnya sudah tidak sesuai harapan.
Ironisnya, niat baik pemerintah yang tanggap dengan keluhan masyarakat pengguna jalan, dengan cara menggelontorkan ratusan milyar untuk biaya preservasi (pemeliharaan, konstruksi, rehabilitasi) jalan, agar pembangunan tetap terjamin dan kondisi jalan dalam kondisi mantap, dimanfaatkan oknum-oknum untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok.
Di akhir tahun 2023 menjelang pergantian tahun, TirtaNews menemukan adanya dugaan pekerjaan pemeliharaan jalan di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yang dilaksanakan oleh satker SKPD tidak sesuai petunjuk teknis (juknis). Hal ini dikarenakan diduga pemeliharaan dilaksanakan asal jadi, hanya tambal sulam dan masih banyak lubang yang tidak diperbaiki sehingga tidak optimal.
Melihat cara pemeliharaan jalan yang seperti itu, tentu kualitas maupun mutu pekerjaan yang dihasilkan sangatlah jelek dan jauh dari harapan masyarakat, yang menginginkan kondisi jalan yang mantap dan berkualitas tinggi.
Terkait temuan adanya praktik-praktik kecurangan yang berakibat ke pengurangan mutu perbaikan jalan di seputar jalan Nasional TirtaNews.co.id menghubungi Budi selaku PPK Satker SKPD via pesan WhatsApp (31/01/2024) dengan mengirimkan foto kondisi jalan yang katanya sudah dilakukan pemeliharaan tetapi masih banyak yang berlubang untuk meminta komentarnya. Tapi sayangnya, Budi bungkam seribu bahasa tidak menjawab pesan hingga berita ini diturunkan.
TirtaNews belum mengetahui nama dan besaran anggaran pekerjaan tersebut, karena Budi masih menutup rapat informasi yang sebenarnya menjadi hak masyarakat untuk mengetahui. (Az/Red)