Masalah Sungai yang Ditanggul Tak Berujung, HNSI Kabupaten Serang Audiensi dengan DPRD Kabupaten Serang

0
Masalah Sungai yang Ditanggul Tak Berujung, HNSI Kabupaten Serang Audiensi dengan DPRD Kabupaten Serang
Views: 97

Serang, TirtaNews – Berawal dari Tambak seluas 2000 hektar yang tidak produktif akibat ulah seorang oknum pengusaha yang melakukan pembangunan di aliran Sungai Cikopo Lama masyarakat Nelayan Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara silaturahmi dengan DPRD Kabupaten Serang, Rabu (10/01/2024).

H. Mansur wakil ketua DPRD Kabupaten Serang yang hadir dalam audiensi ini mengatakan akan berupaya memfasilitasi antara para petambak dengan dinas terkait.

“Mudah-mudahan bisa ada solusinya dari pertemuan hari ini, tidak mesti selesai hari ini juga yang penting ada perkembangan menuju solusi dan saya akan kawal itu,” ujar Mansur.

H. Sabihis Ketua HNSI Kabupaten Serang mengucapkan terimakasih atas diterimanya audiensi hari ini serta menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarakat nelayan di Kecamatan Tirtayasa dan Tanara.

“Mohon dibantu bagaimana caranya agar aliran Sungai Cikopo yang awalnya lebar sungai ini 100 meter sekarang 13 meter ini bisa kembali normal seperti semula, karena sebelumnya kami sudah pernah mediasi dengan Muspika tapi tidak ada ujungnya,” terang Sabihis.

“Harapan kami dengan mengadu ke anggota Dewan bisa mendapatkan solusi namun hari ini harusnya ketua dewan hadir karena ini daerah pemilihan ketua dewan, kapan lagi bisa memberikan perhatian kongkrit kepada masyarakat, saat ini masyarakat yang datang mengadukan permasalahan nya,” ungkap Sabihis.

Lanjut Sabihis, Nelayan kami mau melaut saja susah, harus mendorong perahu dengan jarak yang lumayan jauh, sehingga kami minta tolong agar hari ini bisa ada solusi, tegasnya.

Aryana Ketua HNSI Kecamatan Tirtayasa yang mewakili masyarakat nelayan diwilayahnya mengungkapkan bahwa Nelayan sudah melakukan aksi di Kecamatan dan bahkan di Kepolisian karena sempat ada yang di kriminalisasi akibat kejadian ini, namun yang sudah pernah dilakukan tidak ada jalan keluar.

“Kami berharap hari ini dengan kami mengadu ke dewan sebagai wakil rakyat dapat solusi bulan hanya sekedar diterima tapi tidak ada hasil karena ini menyangkut kehidupan keluarga kami, keberlangsungan sekolah anak-anak kami para nelayan tambak yang merasa dirugikan akibat ulah pihak tertentu,” keluhnya.

Bani seorang nelayan tambak di Desa Tenjoayu mengatakan Bagaimana agar pemukiman kami tidak banjir lakukan normalisasi agar tidak terjadi pendangkalan lagi.

“Harapan kami selaku nelayan Tambak biasanya empat bulan sekali bisa panen sekarang setahun sekali saja belum tentu bisa panen jadi bagaimana agar usaha kami bisa kembali seperti semula, yang penting sungai bisa normal alirannya, bisa mengairi tambak kami lagi, sehingga kami bisa melakukan aktivitas kami lagi sebagai nelayan budidaya tambak,” tutur Bani.

Camat Tirtayasa Yayat mengatakan bahwa pihak Gatot (pengusaha yang menanggul Sungai Cikopo) menyampaikan bahwa harusnya ada kerjasama dari masyarakat supaya aliran sungai Cikopo itu bisa lancar, karena pihaknya sudah mengeluarkan biaya besar juga untuk melakukan pembangunan tanggul tersebut.

Camat Tanara menambahkan bahwa ini pembangunannya ada di Tirtayasa tapi dampaknya ke masyarakat Tanara Desa Tenjoayu dimana Pembangunan tersebut mempersempit akses lalu lalang perahu nelayan yang akan mencari nafkah untuk keluarganya.

“Tuntutan masyarakat intinya supaya tidak menggangu akses masyarakat silahkan dibangun tapi mohon kepada yang punya lahan untuk memberikan lebar sungai 20 meter dan kondisi nya sungai itu sangat dangkal ini kondisi real di lapangan, dampaknya mata pencaharian masyarakat nelayan terganggu anak-anak sekolah juga bisa terancam putus sekolah karena orang tuanya tidak bisa bermatapencaharian, terang Camat.

Setelah beberapa pihak seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas PUPR Kabupaten Serang, BBWSC3, serta BPN menyampaikan bahwa pihak-pihak terkait mendukung penuh kepada masyarakat dan akan melakukan upaya untuk memberikan solusi untuk masyarakat.

Diakhir, Mansur menegaskan bahwa kalau butuh anggaran untuk menyelesaikan permasalahan ini komunikasikan dengan kami (DPRD Kabupaten Serang – Red) yang penting harapan kami perwakilan dari masyarakat disini ini ada solusi, jangan sampai dibiarkan berlama-lama, karena selama masalah ini tidak selesai berdampak pada perekonomian masyarakat. Dan saya berharap pihak dinas mau nemuin pa Gatot tolong dicarikan solusinya,” tutupnya.

Hadir dalam audiensi ini H. Mansur Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, anggota DPRD Kabupaten Serang, Sekdis DKP Kabupaten Serang Rochyan, perwakilan Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Serang Arif, perwakilan BBWSC3, perwakilan BPN Kabupaten Serang, Camat Tirtayasa Yayat, Camat Tanara, Ketua HNSI Kabupaten Serang H. Sabihis, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan HNSI Kabupaten Serang Taty Sagita, serta masyarakat Nelayan Kecamatan Tirtayasa.(Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *