Doa Bersama Korem 064/MY di Serang, Solidaritas untuk Daerah Terdampak Bencana

0
Doa Bersama Korem 064/MY di Serang, Solidaritas untuk Daerah Terdampak Bencana
Views: 8

SERANG, TirtaNews — Hujan deras tak menyurutkan antusiasme ratusan warga memadati Masjid Agung Ats-Tsauroh, Kota Serang, dalam gelaran Istighosah Qubro yang diselenggarakan Korem 064/Maulana Yusuf, Kamis malam. Doa bersama itu digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap warga di berbagai wilayah Indonesia yang tengah menghadapi bencana alam dan cuaca ekstrem.

Acara dipimpin Komandan Korem 064/MY, Mayjen TNI Edi Saputra, dan diikuti sekitar 500 jamaah dari unsur TNI–Polri, Forkopimda, tokoh agama, serta masyarakat. Suasana khidmat terasa sejak awal kegiatan, menggambarkan kuatnya solidaritas sosial di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah.

Sejumlah pejabat daerah hadir, antara lain Wakil Kepala Polda Banten Brigjen Pol Hendra Kurniawan, Sekretaris Daerah Provinsi Banten H. Deden Apriandhi, Dandim 0602/Serang Kolonel Arm Oke Kistiyanto, serta Ketua MUI Banten Dr. KH. A. Bazari Syam. Kehadiran beragam unsur ini menandai keterlibatan luas pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam agenda doa bersama tersebut.

Dalam tausiyahnya, Bazari Syam mengingatkan pentingnya mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bencana. “Segala yang terjadi memiliki pelajaran. Musibah merupakan pengingat agar manusia kembali ke jalan yang benar,” ujarnya. Ia mengajak jamaah mendoakan masyarakat di berbagai daerah terdampak bencana agar diberikan kekuatan.

Sementara itu, Edi Saputra menyebut Istighosah Qubro merupakan arahan Pangdam III/Siliwangi sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap kondisi bangsa. Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan TNI di lapangan perlu diiringi ikhtiar batin. “TNI tidak hanya hadir dengan kemampuan fisik, tetapi juga dengan ketulusan hati untuk menemani rakyat,” katanya.

Edi juga mengapresiasi kehadiran Forkopimda, ulama, dan masyarakat yang dianggapnya mencerminkan kuatnya kohesi sosial di Banten. “Banten adalah rumah besar yang kita jaga bersama, rumah yang kuat karena kebersamaan dan persatuan,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan pembacaan doa keselamatan bagi Indonesia, termasuk wilayah Sumatra dan daerah lain yang saat ini dilanda bencana. Ratusan jamaah larut dalam kekhidmatan, berharap keselamatan bagi masyarakat Banten serta seluruh daerah di tanah air.

Istighosah Qubro ini menegaskan kembali gagasan bahwa solidaritas publik menjadi kekuatan penting menghadapi situasi alam yang tak menentu. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *