Diskominfo Serang Edukasi ASN Soal Keamanan Data Pribadi

0
Diskominfo Serang Edukasi ASN Soal Keamanan Data Pribadi
Views: 10

SERANG, TirtaNews — Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Serang menggelar Literasi Keamanan Informasi bagi para kepala organisasi perangkat daerah dan camat, Selasa, 2 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Tb. Suwandi itu menekankan pentingnya perlindungan data pribadi serta keamanan informasi di lingkungan pemerintah daerah.

Kepala Diskominfo Kabupaten Serang, Surtaman, mengatakan edukasi tersebut diperlukan mengingat ancaman kebocoran data terus meningkat dan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaganya. “Penjagaan keamanan informasi dan data pribadi penting, bukan hanya tugas Diskominfo, tetapi tanggung jawab masing-masing ASN,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa kebocoran data pribadi, data kedinasan, maupun dokumen rahasia negara dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu. Karena itu, edukasi diberikan untuk memperkuat pemahaman mengenai cara melindungi data pribadi dan data yang menjadi kepentingan instansi pemerintah serta masyarakat.

Surtaman berharap, peningkatan literasi keamanan data dapat berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan publik. “Semoga peningkatan keamanan data informasi dan literasi digital ini berpengaruh pada pelayanan serta keamanan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang,” katanya.

Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Digital, Diskominfo Provinsi Banten, Polres Serang Kabupaten, serta akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peserta terdiri atas pejabat eselon II dan para camat.

Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Kabupaten Serang, Devi Arisandi, menjelaskan bahwa literasi keamanan informasi digelar untuk mendukung transformasi digital pemerintah yang aman dan terpercaya. “Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman ASN tentang konsep dasar keamanan informasi, mengenali ancaman seperti phishing, social engineering, hingga malware, sekaligus membangun budaya keamanan informasi di instansi,” ujarnya. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *