Tambal Sulam Jalan di Depan KP3B Diduga Asal-asalan, Material Pakai Hotkas

0
Tambal Sulam Jalan di Depan KP3B Diduga Asal-asalan, Material Pakai Hotkas

Oplus_131072

Views: 36

SERANG, TirtaNews — Pekerjaan pemeliharaan jalan pada ruas Boru–Palima, tepat di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), menuai sorotan. Tambal sulam yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Serang–Cilegon DPUPR Provinsi Banten diduga menggunakan material yang tidak sesuai standar alias Hotmix Bekas. Alih-alih memperbaiki, hasilnya justru memunculkan permukaan baru yang kembali bergelombang.

Pantauan di lapangan pada Jumat, 21 November 2025, menunjukkan sejumlah petugas melakukan penyiraman cairan perekat di titik-titik lubang jalan sebelum proses penambalan. Tak lama kemudian, material padat berwarna hitam diturunkan dari truk operasional. Material itu lalu diratakan dengan alat pemadat atau stum sebelum dimasukkan kembali ke lubang jalan dan dipadatkan ulang.

Namun, pekerjaan ini menuai protes dari pengguna jalan yang sedang melintas, Aang warga Kota Serang yang melihat pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa material yang digunakan bukanlah hotmix baru. Aang saat melintas mengaku mendekati kendaraan pengangkut melihat bahwa bongkahan hitam tersebut merupakan hotkas—hotmix bekas hasil bongkaran jalan. Bongkahan itu tampak pecah-pecah dan tidak homogen, berbeda dari material hotmix standar yang lazim digunakan untuk pemeliharaan permanen.

“Penggunaan hotmix bekas dikhawatirkan tidak mampu memberi daya lekat maupun daya tahan sebagaimana material standar. Kondisi permukaan tambalan yang tampak lebih tinggi dari badan jalan juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara dan berpotensi merusak permukaan sekitar, ” papar Aang.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DPUPR Provinsi Banten belum memberikan penjelasan mengenai standar material yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan tersebut maupun prosedur yang diterapkan di lapangan.

Ruas Boru–Palima merupakan akses utama menuju pusat pemerintahan provinsi, sehingga kondisi jalan di kawasan itu menjadi perhatian publik. Evaluasi terhadap metode maupun kualitas pemeliharaan diperkirakan akan menjadi sorotan lanjutan dalam beberapa hari mendatang. (AN/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *