Mobil Jurnalis TVRI Terbakar di Ogan Ilir, Aktivis Soroti Dugaan Intimidasi

OGAN ILIR, TirtaNews — Sebuah mobil milik jurnalis TVRI, Yudi Gromiko, ludes terbakar pada Kamis, 20 Oktober, di Kabupaten Ogan Ilir. Insiden yang terjadi secara tiba-tiba itu memunculkan kekhawatiran luas di kalangan aktivis dan pegiat media, terutama terkait potensi ancaman terhadap kebebasan pers di daerah tersebut.
Tokoh pemuda Ogan Ilir, Budi Gempita, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan investigasi menyeluruh dan tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh gangguan teknis.
“Saya meragukan jika kejadian ini terjadi karena korsleting kabel atau faktor teknis lainnya. Ogan Ilir ini berbeda dengan daerah lain di Sumatera Selatan,” ujarnya.
Gempita menilai iklim kebebasan berekspresi di Ogan Ilir semakin mengkhawatirkan. Ia menuding sejumlah oknum penguasa dan pejabat kerap bersikap anti kritik, terutama ketika menyangkut pemberitaan dugaan penyelewengan anggaran.
“Mereka bisa memblokir, membenci, dan menutup ruang bagi wartawan atau LSM yang kritis,” katanya.
Ia juga menyoroti kondisi di sekitar lokasi kebakaran yang dinilai mencurigakan. Menurutnya, keberadaan ilalang rimbun di dekat pagar rumah jurnalis itu membuka kemungkinan bahwa ada pihak yang mendekati area tersebut sebelum kejadian.
“Melihat Ogan Ilir sudah masuk kategori rawan kritik, seakan nyawa tidak ada artinya bagi oknum untuk melakukan apa pun,” tegasnya.
Gempita berharap APH tidak mengabaikan catatan sejarah intimidasi terhadap jurnalis dan LSM di wilayah itu. Ia mendorong adanya mekanisme komunikasi rutin antara aparat dan kelompok masyarakat sipil.
“Saya meminta agar jurnalis, LSM, dan ormas dirangkul. Perlu ada kegiatan bulanan di mana mereka bisa menyampaikan keluhan terkait intimidasi, ancaman, atau kekerasan,” ujarnya.
Sementara itu, jurnalis TVRI yang mobilnya terbakar, Yudi Gromiko, menyampaikan rasa syukur karena dirinya selamat.
“Tentu saja saya sangat terkejut. Namun saya bersyukur atas apa pun yang menjadi takdir Allah. Semua yang kita miliki hanyalah titipan,” ucapnya.
Ia mengaku ikhlas menghadapi musibah ini dan memilih memandangnya sebagai bagian dari ketentuan Tuhan.
“Saya bersyukur masih dihindarkan dari hal yang lebih buruk. Beruntung hanya mobil yang menjadi korban,” katanya. “Semua ini sudah diatur oleh Yang Mahakuasa. Saya ikhlas karena takdir Allah tidak bisa dihindari.”
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian setempat belum mengeluarkan keterangan resmi terkait penyebab kebakaran. Aktivis dan komunitas jurnalis berharap penyelidikan dilakukan transparan dan tuntas. #
Kontributor: Budi Rizkiyanto
