Dinkes Banten Perkuat Pemerataan Dokter Spesialis, Gandeng IDI untuk Cetak Tenaga Medis Unggulan

0
Dinkes Banten Perkuat Pemerataan Dokter Spesialis, Gandeng IDI untuk Cetak Tenaga Medis Unggulan
Views: 18

SERANG, TirtaNews – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten terus memperkuat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, terutama dalam pemerataan dokter spesialis hingga ke wilayah selatan Banten. Langkah strategis ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Banten.

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan dua skema pendidikan untuk mencetak dokter spesialis, yakni melalui universitas dan jalur rumah sakit atau hospital-based study.

“Kita sedang siapkan dua mekanisme untuk mencetak dokter spesialis. Lima fakultas kedokteran di Banten kini berbenah membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS),” ujar Ati dalam acara Pelantikan Pengurus IDI Wilayah Banten Masa Bakti 2025–2028 di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (22/10/2025).

Ati menjelaskan, program ini merupakan bagian dari prioritas Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah melalui program Faskin Kita yang fokus memperkuat kapasitas serta sebaran tenaga dokter, terutama spesialis.

Menurutnya, jalur hospital-based study memungkinkan dokter umum yang telah bekerja di rumah sakit untuk menempuh pendidikan spesialis sambil tetap memperoleh penghasilan. Sejumlah rumah sakit kini disiapkan sebagai lokasi pendidikan, salah satunya RSUD Kabupaten Tangerang yang akan membuka pendidikan dokter spesialis anak mulai 2026.

Selain jalur rumah sakit, Dinkes juga mendorong perguruan tinggi, termasuk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), untuk membuka program dokter spesialis. Pada tahap awal, Untirta direncanakan membuka dua hingga tiga program spesialis mulai tahun 2026 atau 2027.

Upaya ini diperkuat dengan pemetaan kebutuhan tenaga dokter, khususnya di wilayah selatan seperti Pandeglang dan Lebak.

“Kami sudah menginventarisasi kebutuhan tenaga dokter di wilayah selatan. Dengan dukungan IDI, kita bergerak bersama mewujudkan pemerataan layanan kesehatan,” kata Ati.

Ketua IDI Wilayah Banten terpilih masa bakti 2025–2028, dr. Moch. Rifky, menyatakan komitmen IDI mendukung upaya pemerintah daerah.

“Ada sekitar 13 ribu dokter di Banten. IDI siap bekerja sama memastikan mereka melayani masyarakat secara merata, tidak hanya terpusat di Tangerang,” ujarnya.

Menurut Rifky, IDI yang membawahi 34 perhimpunan dokter spesialis juga berperan mengisi kekurangan dokter di berbagai daerah. Ia menekankan pentingnya dorongan kepada fakultas kedokteran di Banten untuk segera membuka pendidikan spesialis.

“Jika Banten bisa memproduksi dokter spesialis sendiri, distribusi sesuai kebutuhan daerah akan jauh lebih mudah,” katanya.

Kolaborasi antara Pemprov Banten, IDI, perguruan tinggi, rumah sakit, dan Kementerian Kesehatan diharapkan menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara merata di seluruh wilayah. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *