TP PKK Dogiyai Gelar Pelatihan Pengolahan MP-ASI Berbasis Pangan Lokal

Oplus_131072
Dogiyai, TirtaNews — Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Dogiyai terus diperkuat oleh Tim Penggerak PKK setempat melalui pelatihan pembuatan makanan bergizi pendamping ASI (MP-ASI) berbahan pangan lokal. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 13 November 2025, di Mowanemani ini menyasar para kader Posyandu serta ibu hamil dari berbagai distrik di Kabupaten Dogiyai.
Pelatihan diprakarsai oleh Pokja III TP PKK Dogiyai yang dipimpin oleh Yulita Tigi, dengan fokus pada bidang pangan, sandang, dan tata laksana keluarga. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris TP PKK Kabupaten Dogiyai, Adolvina Tebai, mewakili Ketua TP PKK Dogiyai, Ny. Maria Ferderika Keiya Tebai. Sebanyak 50 peserta, terdiri dari 25 kader Posyandu dan 25 ibu hamil, ikut terlibat dalam pelatihan ini.
Dalam sambutan Ketua TP PKK yang dibacakan oleh Adolvina, disebutkan bahwa pelatihan ini adalah bentuk komitmen organisasi dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal serta menekan angka stunting melalui ketersediaan makanan bergizi yang mudah diolah dan terjangkau.
“Kita memiliki sumber daya alam melimpah seperti ubi, keladi, jagung, ikan, dan sayur-sayuran. Jika diolah dengan baik, bahan ini dapat menjadi MP-ASI bergizi bagi bayi dan menunjang kesehatan ibu hamil,” ujarnya.
Pelatihan mencakup teknik mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan pendamping ASI yang sehat, higienis, dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Selain praktik memasak, peserta juga mendapatkan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang pada masa pertumbuhan, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kapasitas kader Posyandu sebagai garda terdepan edukasi kesehatan keluarga sekaligus memastikan pengetahuan tersebut diterapkan di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, angka stunting di Kabupaten Dogiyai diharapkan dapat terus ditekan.
Pelatihan ini sekaligus menjadi momentum penguatan peran perempuan dalam transformasi pola konsumsi serta pemanfaatan sumber pangan lokal.
“Mari bersama membangun generasi Dogiyai yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju Dogiyai Dou Enaa,” tutup Adolvina. (Jeri/Red)
