IPPMD Gelar Diskusi Terbuka Bahas Peran dan Masa Depan Organisasi di Nabire

0
IPPMD Gelar Diskusi Terbuka Bahas Peran dan Masa Depan Organisasi di Nabire
Views: 19

NABIRE, TirtaNews — Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa/i Denemani (IPPMD) se-Kota Studi Nabire, Papua Tengah, menggelar diskusi terbuka bertajuk “Membahas Peran, Tantangan, dan Masa Depan Organisasi dalam Pengembangan Diri Mahasiswa serta Kontribusinya kepada Masyarakat Kabupaten Dogiyai.”

Kegiatan berlangsung di Sekretariat IPPMD Kota Studi Nabire, Jalan Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Diskusi ini menjadi wadah bagi para mahasiswa asal Dogiyai untuk menyalurkan gagasan, memperkuat solidaritas, serta menumbuhkan kesadaran kritis dalam berorganisasi.

Topik pertama mengulas tentang “Ruang Bergerak Organisasi (IPPMD) Kota Studi Nabire” yang dipaparkan oleh Andreas Edowai. Ia menekankan pentingnya peran organisasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi, minat, dan bakat di luar ranah akademik.

“IPPMD menjadi platform utama bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi, gagasan, dan kritik kepada pihak kampus maupun organisasi tetangga,” ujar Andreas.

Topik kedua dibawakan oleh Melison Edowai dengan judul “Apa yang Dimaksud Etika dan Logika.” Ia menjelaskan bahwa kedua konsep tersebut saling berkaitan dalam pengambilan keputusan.

“Etika dan logika adalah dua hal berbeda, tetapi tidak bisa dipisahkan. Logika menuntun cara berpikir, sedangkan etika mengarahkan tindakan,” jelas Melison.

Dalam topik ketiga, Yopi Tebai membahas tema ringan namun reflektif, yakni “Perbedaan Kata Cinta dan Sayang.” Menurutnya, cinta merupakan perasaan yang lebih dalam dan romantis, sedangkan sayang lebih menekankan pada kepedulian dan keinginan untuk melindungi.

“Cinta sering kali disertai rasa memiliki, sementara sayang menunjukkan kasih tanpa menuntut balasan,” ujar Yopi.

Sesi terakhir diisi oleh Demos Degei yang mengangkat tema “Perbedaan Mangkok dan Gelas.” Ia menjelaskan secara sederhana bahwa mangkok dan gelas merupakan simbol dari dua fungsi berbeda dalam kehidupan.

“Mangkok adalah wadah lebar dan cekung untuk makanan, sedangkan gelas adalah wadah tinggi dan sempit untuk minuman,” kata Demos menutup sesi diskusi.

Diskusi terbuka ini menjadi ajang refleksi dan pembelajaran bagi para mahasiswa Denemani di Nabire. Melalui forum seperti ini, IPPMD diharapkan mampu memperkuat peran sosial dan intelektual generasi muda Dogiyai di tanah perantauan. (Jeri/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *