Peduli Kaum Pinggiran di Tengah “Lebak Ruhay”

0
Peduli Kaum Pinggiran di Tengah “Lebak Ruhay”
Views: 24

LEBAK, TirtaNews – Di tengah geliat pembangunan Kabupaten Lebak dengan slogan “Lebak Ruhay-nya”, pemandangan kontras terlihat hanya setengah kilometer dari pusat pemerintahan. Sebuah rumah pengap berdinding anyaman bambu dan nyaris roboh menjadi tempat tinggal keluarga Ibu Rukiyah selama sepuluh tahun terakhir.

Senin, 10 November 2025, sejumlah pengurus Forum Warga Bersatu (Forwatu) Banten menyambangi rumah tak layak huni tersebut. Dalam kunjungan itu, tampak kondisi memprihatinkan keluarga Rukiyah yang hidup bersama enam anak dan satu di antaranya mengalami gangguan jiwa.

Suami Rukiyah sehari-hari bekerja sebagai pemulung di wilayah Rangkasbitung. Berbagai upaya telah ia tempuh untuk mendapatkan bantuan, baik dari pemerintah maupun donatur, namun hasilnya masih nihil.

Presidium Forwatu Banten, Arwan, yang memimpin kunjungan tersebut, menyatakan keprihatinannya. Ia menilai, kondisi rumah yang begitu dekat dengan pusat pemerintahan menjadi ironi di tengah semangat pembangunan yang digaungkan pemerintah daerah.

“Saya tergerak datang ke sini karena ini soal marwah sebagai warga Lebak,” ujar Arwan di depan rumah Rukiyah. “Bagaimana mungkin rumah hampir roboh berdiri hanya 500 meter dari kantor Bupati dan DPRD? Ini pemandangan yang tak lazim.”

Menurut Arwan, momentum Hari Pahlawan dijadikan refleksi untuk menumbuhkan kepekaan sosial. “Kami ingin mencari pahlawan bagi Ibu Rukiyah. Siapapun yang membantu perjuangan ini akan kami doakan, termasuk bila Bupati Hasby bisa ikut berkontribusi,” ucapnya haru.

Forwatu Banten, kata Arwan, telah menyalurkan bantuan sembako sebagai langkah awal. “Hari ini kami bantu dengan kemampuan kami. Besok, menjadi tugas bersama untuk membangun rumah impian bagi keluarga Ibu Rukiyah,” tambahnya.

Senada, Wakil Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan Forwatu, Gatot Supriono, menyebut pihaknya akan menindaklanjuti temuan lapangan ini dengan langkah administratif.

“Kami mulai dengan identifikasi. Minggu depan kami akan kirim surat permohonan bantuan ke kelurahan, kecamatan, hingga Bupati Lebak melalui Kesra atau Baznas,” ujar Gatot.

Di akhir kunjungan, bendahara Forwatu Banten menyerahkan bantuan uang tunai dan sembako. Dengan mata berkaca-kaca, Ibu Rukiyah menyampaikan rasa syukurnya.

“Terima kasih, Pak. Kami benar-benar terbantu. Semoga ada bantuan dari pemerintah,” tuturnya sambil memeluk Arwan.

Kunjungan kecil itu menjadi pengingat besar bahwa di balik megahnya gedung pemerintahan, masih ada warga yang menunggu uluran tangan dan keberpihakan nyata. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *