Refleksi Budaya dan Visi Banten, PUB Teguhkan Nilai Adat dan Iman di Bumi Jawara

0

PUB, Untirta, dan para tokoh Banten menyerukan pentingnya merawat nilai-nilai kebantenan.

Refleksi Budaya dan Visi Banten, PUB Teguhkan Nilai Adat dan Iman di Bumi Jawara
Views: 90

SERANG, TirtaNews – Suasana hangat menyelimuti Ruang Multimedia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Senin pagi, 13 Oktober 2025. Ratusan peserta dari berbagai kalangan — tokoh adat, akademisi, pejabat daerah, hingga mahasiswa — berkumpul dalam sebuah forum yang sarat makna: Seminar Kebantenan bertajuk “Membangun Kebantenan, Meneguhkan Visi Banten Iman dan Taqwa dengan Melahirkan Lembaga Adat Masyarakat Banten.”

Acara ini menjadi momentum penting dalam perjalanan kebudayaan dan identitas masyarakat Banten. Tak hanya menjadi refleksi sejarah, seminar ini juga menjadi panggilan untuk memperkuat nilai-nilai kebantenan di tengah arus modernitas dan globalisasi.

Ketua Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB), Irjen Pol (Purn) Drs. H. Taufiequrachman Ruki, S.H., membuka seminar dengan nada reflektif. Ia menekankan pentingnya menjaga akar budaya Banten yang terbuka namun tetap memiliki jati diri yang kuat.

“Banten sejak awal adalah entitas yang heterogen, tapi tetap utuh sebagai satu kesatuan budaya,” ujar Ruki. “Saya berharap masyarakat Banten memelihara adatnya, tanpa membatasi siapa pun yang peduli pada Banten. PUB ini bukan hanya milik orang Banten, tapi semua yang mencintai Banten.”

Dalam sambutannya, Ruki juga menyinggung identitas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai “Universitas Jawara.”

“Itu tepat,” katanya. “Sultan Ageng Tirtayasa adalah Abu al-Fath, artinya yang unggul. Maka Untirta harus menjadi universitas yang unggul.”

Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. Fatah Sulaiman, ST., MT., turut menyampaikan apresiasinya kepada PUB atas kontribusinya dalam memperkuat identitas daerah. Ia mengungkapkan sejumlah capaian Untirta dalam dunia pendidikan, termasuk rencana pembangunan rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran.

“Berkat doa para orang tua di PUB, Untirta terus melangkah maju,” kata Fatah. “Kami telah memperoleh izin untuk membuka tujuh program spesialis kedokteran dari Kementerian.”

Dalam seminar ini juga hadir sejumlah narasumber lintas bidang: Laksma TNI (Purn.) Dr. Ir. Eden Gunawan, MM., IPU., ASEAN-Eng (Ketua Harian PUB), Dr. Asep Romli (Ketua FKUB Banten), dan Lita Rahmiati, MPP (Kepala BPKW VIII), Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Rudi Yatmawan, Diskusi yang dimoderatori oleh Muhammad Hasan Gaido itu mengalir dinamis, menyoroti peran lembaga adat dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan dan kearifan lokal.

Para pembicara sepakat bahwa kebantenan bukan sekadar identitas etnis, tetapi nilai-nilai moral dan spiritual yang menjiwai perilaku masyarakatnya. “Kita ingin Banten menjadi provinsi yang aman, sejahtera, baldatun thayyibatun warobbun ghafur,” ujar Ruki menutup dengan nada penuh harap.

Seminar ini diselenggarakan dalam rangka tiga peringatan penting: HUT ke-7 Perkumpulan Urang Banten (PUB), HUT ke-25 Provinsi Banten, dan Dies Natalis ke-44 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam suasana penuh kehangatan, semangat Kabula Kabale Kabalandongan — semboyan PUB yang berarti kebersamaan dan kekeluargaan — kembali menggema. Sebuah pengingat bahwa membangun Banten bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga soal meneguhkan jati diri dan nilai luhur masyarakatnya. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *