Koar Tuntut Transparansi Kredit Macet Senilai Rp247 Miliar di Bank Banten

0
Koar Tuntut Transparansi Kredit Macet Senilai Rp247 Miliar di Bank Banten
Views: 39

KOTA SERANG, TirtaNews – Layanan Kantor Pusat Bank Banten di Jalan Veteran, Kota Serang, lumpuh total setelah massa dari Koalisi Aksi Rakyat (Koar) Banten menggelar demonstrasi jilid II pada Rabu, 17 September 2025. Sejak pukul 11.30 WIB, kendaraan nasabah tak bisa masuk ke area kantor akibat akses tertutup peserta aksi.

Aksi dimulai dengan acara makan bersama (bacakan) di depan gerbang utama Bank Banten. Massa kemudian melanjutkan dengan orasi, karaoke, dan joget bersama. “Kami menuntut transparansi terkait kredit macet senilai Rp247 miliar yang belum tertagih hingga 2022,” ujar Koordinator Koar Banten, Rahmat Gunawan, dalam orasinya.

Gunawan mempertanyakan kejelasan penanganan kredit bermasalah, kredit fiktif, hingga kasus pembobolan brankas oleh karyawan. “Apakah uangnya sudah dikembalikan ke negara atau belum? Kalau sudah, berapa? Kalau belum, kenapa?” katanya.

Menurut Gunawan, Bank Banten justru meminta tambahan penyertaan modal sebesar Rp1,7 triliun dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, meski problem kredit macet belum terurai. Ia menuding janji manajemen Bank Banten untuk menunjukkan bukti pada aksi sebelumnya tak kunjung dipenuhi.

Selain persoalan kredit macet, Koar juga menuntut kejelasan terkait perjanjian Kerjasama Usaha Bank (KUB) antara Bank Banten dan Bank Jatim. Hingga Juni 2025, modal inti Bank Banten disebut masih minus Rp1,3 triliun, sehingga Pemprov Banten harus menyuntikkan modal melalui skema inbreng aset senilai Rp139 miliar. “Publik berhak tahu siapa sebenarnya pemegang saham pengendali, Pemprov Banten atau Bank Jatim,” tegas Gunawan.

Koar mendesak Gubernur Banten Andra Soni mengevaluasi kesehatan Bank Banten secara menyeluruh, bahkan mencopot Komisaris dan Direksi. “Mereka tidak becus bekerja, antikritik, dan memilih kabur lewat pintu belakang saat aksi,” ucapnya.

Seorang nasabah yang gagal mengakses layanan Bank Banten mengaku kecewa. “Gak bisa masuk ya, Mas. Besok saya tarik semua uang saya kalau begini terus,” kata seorang perempuan di lokasi aksi.

Koar berjanji akan kembali turun ke jalan dengan massa lebih besar dalam Aksi Jilid III jika tuntutan tak segera direspons. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *