Kejati Banten Gelar Upacara Hari Lahir Kejaksaan ke-80

SERANG, TirtaNews – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menggelar upacara peringatan Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 pada Selasa, 2 September 2025. Upacara berlangsung di lapangan Kejati Banten, dipimpin langsung oleh Kepala Kejati Banten, Dr. Siswanto, S.H., M.H, sebagai inspektur upacara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Kepala Kejati Banten, Yuliana Sagala, S.H., M.H, jajaran asisten, kepala bidang, koordinator, serta seluruh pegawai Kejati Banten. Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Banten, Ny. Winda Siswanto, bersama pengurus IAD Banten dan IAD Daerah Serang juga turut serta.
Dalam amanat Jaksa Agung RI ST Burhanuddin yang dibacakan Kajati Banten, ditegaskan bahwa Kejaksaan lahir tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan, yakni pada 2 September 1945. “Hal ini menegaskan bahwa Kejaksaan adalah institusi yang lahir bersama Republik Indonesia dalam suasana penuh semangat kemerdekaan, guna mewujudkan supremasi hukum di negara yang berdaulat,” ujar Siswanto.
Peringatan tahun ini mengusung tema “Transformasi Kejaksaan Menuju Indonesia Maju”. Tema tersebut selaras dengan arah pembangunan Kejaksaan RI 2025 dan kebijakan strategis pembangunan nasional. Kajati menekankan agar setiap bidang bekerja profesional dan proporsional untuk mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan itu, Kajati Banten membacakan Perintah Harian sebagai pedoman pelaksanaan tugas, di antaranya: memperkuat semangat kesatuan berlandaskan nilai Tri Krama Adhyaksa, mendukung agenda pemberantasan korupsi, mengoptimalkan peran Jaksa Pengacara Negara, hingga mempersiapkan penerapan KUHP baru pada 2026.
Selain itu, Siswanto mengingatkan pentingnya menyeimbangkan hukum positif dengan nilai keadilan masyarakat. “Penanganan perkara harus objektif, adil, dan humanis,” katanya.
Momentum Hari Lahir Kejaksaan, yang ditetapkan melalui Keputusan Jaksa Agung Nomor 196 Tahun 2023, didasarkan pada pelantikan Jaksa Agung pertama, Mr. R. Gatot Tanoemihardja, oleh Presiden Soekarno pada 2 September 1945.
“Peringatan ini harus menjadi motivasi untuk memperbarui semangat pengabdian dan dedikasi kepada bangsa dan negara. Kita adalah sentral penegakan hukum di negeri ini,” tegas Siswanto. (Az/Red)