Program Bangun Jalan Desa Gubernur Banten Disambut Antusias

SERANG, TirtaNews — Baru tiga bulan berjalan, Program Bangun Jalan Desa yang digagas Gubernur Banten Andra Soni mulai menunjukkan gaungnya. Pemerintah Provinsi Banten mencatat sebanyak 431 ruas jalan desa telah diusulkan untuk diperbaiki hingga pertengahan Agustus 2025.
Sekretaris Daerah Banten, Deden Apriandhi Hartawan, menyebut angka tersebut sebagai indikasi bahwa program ini memang sangat dinanti warga. Menurut dia, jalan desa merupakan infrastruktur dasar yang vital bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan.
“Begitu jalan rusak, semua aktivitas tersendat. Anak sekolah kesulitan berangkat, distribusi hasil pertanian terhambat, ekonomi desa ikut stagnan,” kata Deden saat ditemui di Kantor Gubernur, Kamis, 21 Agustus 2025.
Namun, dari 431 usulan yang masuk, Pemprov Banten baru dapat merealisasikan 60 ruas pada tahun anggaran 2025. Rinciannya, 40 ruas didanai lewat APBD murni, dan 20 ruas lainnya melalui APBD perubahan.
Deden menegaskan bahwa pembangunan jalan tersebut tidak dilakukan sepihak oleh provinsi, melainkan hasil kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Usulan diverifikasi terlebih dahulu di tingkat daerah sebelum diajukan ke provinsi.
“Ini kolaboratif. Pemerintah desa, kabupaten/kota, hingga anggota dewan terlibat dalam penjaringan aspirasi,” ujarnya.
Pemprov menetapkan prioritas pembangunan berdasarkan dampak langsung terhadap warga. Akses menuju layanan kesehatan, pendidikan, serta jalur distribusi hasil pertanian menjadi pertimbangan utama. Strategi ini juga diharapkan mampu menurunkan jumlah desa tertinggal di Banten.
“Targetnya jelas: menurunkan jumlah desa tertinggal dan menaikkan indeks pembangunan desa,” ujar Deden.
Ia juga menegaskan, Program Bang Andra bukan bentuk intervensi terhadap kewenangan daerah, melainkan upaya mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur dasar di desa-desa.
“Pemprov hadir untuk memperkuat, bukan menggantikan peran kabupaten/kota,” katanya.
Program ini, lanjut Deden, ditargetkan memberi dampak nyata: memperlancar mobilitas pelajar, menekan biaya logistik, hingga membuka potensi ekonomi dan pariwisata desa.
“Kalau akses sudah baik, ekonomi akan mengikuti. Inilah yang menjadi tujuan akhir Program Bang Andra,” kata dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banten, Arlan Marzan, mengatakan total anggaran pembangunan 40 ruas jalan desa dalam APBD murni mencapai Rp83 miliar, dengan panjang total sekitar 33 kilometer. Adapun untuk 20 ruas tambahan dalam APBD perubahan direncanakan sebesar Rp100 miliar.
Dari ratusan usulan yang masuk, Kabupaten Lebak menjadi daerah dengan pengajuan terbanyak, diikuti Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kabupaten Tangerang. Arlan menyebut jenis pekerjaan disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing wilayah.
“Untuk daerah selatan seperti Lebak dan Pandeglang, kami gunakan betonisasi karena kontur tanahnya lembek. Sementara di bagian tengah dan utara, digunakan hotmix untuk efisiensi dan daya tahan,” ujar Arlan. (Az/Red)