Jaksa Agung Luncurkan Program Jaksa Mandiri Pangan di Bekasi

BEKASI, TirtaNews – Kejaksaan Agung meluncurkan program Jaksa Mandiri Pangan sebagai strategi memperkuat ketahanan pangan nasional. Program yang digagas Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) ini diresmikan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin di Desa Srimahi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 19 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Burhanuddin menekankan bahwa Kejaksaan tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, melainkan juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan aset negara hasil sitaan dari tindak pidana dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat. “Lahan-lahan sitaan yang selama ini terbengkalai akan diubah menjadi lahan pertanian produktif. Program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat stok pangan nasional,” ujarnya.
Program tersebut sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Asta Cita Kedua yang menargetkan swasembada pangan. Pada tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp139,4 triliun untuk memperkuat ketahanan pangan, termasuk kebijakan penyerapan tiga juta ton beras oleh Bulog.
Untuk mendukung keberhasilan program, Kejaksaan menjalin kemitraan dengan Kementerian Pertanian, PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, pemerintah daerah, serta kelompok tani. Burhanuddin menyebut sinergi ini akan menjadi contoh bagaimana aset negara dapat dikelola secara produktif sekaligus memperkuat ekosistem pangan nasional. “Penegakan hukum tidak hanya menghukum pelanggar, tetapi juga menjadi instrumen pembangunan,” katanya.
Selain mengelola lahan sitaan, Kejaksaan RI juga memperkuat pengawasan di sektor pangan. Fokus pengawasan meliputi pencegahan penimbunan dan spekulasi harga, pengendalian praktik mafia pangan, distribusi beras Bulog yang tepat sasaran, hingga penindakan praktik pertanian ilegal serta alih fungsi lahan tanpa izin.
Burhanuddin menutup sambutannya dengan menegaskan komitmen Kejaksaan menjaga integritas, transparansi, dan akuntabilitas. “Program Jaksa Mandiri Pangan adalah langkah strategis untuk memastikan aset negara memberikan manfaat optimal bagi bangsa. Dari tanah-tanah yang kita rebut kembali untuk rakyat, kita wujudkan kedaulatan pangan,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, JAM Intel Reda Manthovani, JAM Pidsus Febrie Adriansyah, Kepala Badan Pemulihan Aset Amir Yanto, serta pejabat daerah dan kelompok tani. (Az/Red)