Inisiatif Mahasiswa UNMA Dorong Digitalisasi Desa

PANDEGLANG, TirtaNews – Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Desa Cerdas Data Berdaya” yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten di Desa Sinarjaya, Pandeglang, mendapat perhatian serius dari Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfosp) Provinsi Banten, Dr. H. Karna Wijaya, SH., MH.
Dalam paparannya, Karna menegaskan bahwa sinergi antara riset dan digitalisasi menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan desa yang tepat sasaran dan berkelanjutan. “Riset tanpa digitalisasi akan lambat dan tertinggal di arsip. Digitalisasi tanpa riset hanya akan menghasilkan data yang tidak bermakna. Kolaborasi keduanyalah yang akan melahirkan perencanaan pembangunan akurat dan berbasis bukti,” ujarnya di hadapan warga, pelaku UMKM, perangkat desa, dan akademisi yang hadir.
Menurut Karna, data hasil riset lapangan harus segera diolah secara digital agar dapat dimanfaatkan sebagai dashboard informasi desa. “Dengan begitu, data hidup. Ia bisa menampilkan potensi, tantangan, dan kemajuan desa secara real-time,” katanya.
Ia menekankan, pembangunan desa tidak lagi sebatas fisik, melainkan harus berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat. “Hasil riset dan data digital harus mampu mendorong desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” tutur Karna.
Sebagai pejabat yang membidangi informatika, Karna juga menyoroti pentingnya optimalisasi teknologi informasi. Sistem informasi desa yang baik, menurut dia, akan memperkuat transparansi, efisiensi anggaran, serta memudahkan akses data bagi pemerintah maupun masyarakat. “Hal ini akan membangun kepercayaan sekaligus memperkuat kontrol sosial,” ujarnya.
Meski begitu, Karna mengingatkan bahwa teknologi harus diiringi dengan penguatan kapasitas manusia. “Tidak ada gunanya sistem canggih jika tidak ada yang mampu mengoperasikan. Aparatur desa harus ditingkatkan kemampuannya, dan masyarakat dilibatkan aktif, bukan hanya sebagai objek, tetapi juga subjek pembangunan,” katanya.
Karna juga mengapresiasi langkah mahasiswa KKN UNMA Banten yang menghadirkan forum tersebut. Menurut dia, inisiatif ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara akademisi, pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. “Mahasiswa hadir sebagai katalisator, penghubung ide, sekaligus agen perubahan. Keberlanjutan program pasca-KKN akan menjadi tolok ukur kesuksesan,” ujarnya.
FGD itu ditutup dengan komitmen bersama untuk mulai memetakan potensi dan masalah Desa Sinarjaya secara lebih terstruktur dan digital, sesuai arahan strategis Karna untuk mewujudkan Desa Cerdas Data. (Az/Red)