Desa Sinarjaya Jadi Episentrum Revolusi Pertanian

0

Buku KKN UNMA Banten Diluncurkan, Didukung Gubernur dan Bupati Pandeglang

Desa Sinarjaya Jadi Episentrum Revolusi Pertanian
Views: 18

PANDEGLANG, TirtaNews — Desa Sinarjaya, Pandeglang, mendadak menjadi sorotan nasional setelah pengalaman lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten 2025 terdokumentasi dalam sebuah buku berjudul Sinarjaya: Model Pemberdayaan Desa Pertanian.

Peluncuran buku setebal lebih dari 200 halaman itu bukan sekadar publikasi akademik, melainkan diposisikan sebagai model pembangunan desa yang bisa direplikasi. Gubernur Banten, Andra Soni, dalam pengantar buku tersebut menyebut Sinarjaya sebagai blueprint pembangunan desa masa depan. “Model Sinarjaya akan kita replikasi dan skala ke seluruh desa di Banten,” ujarnya.

Bupati Pandeglang, Dewi Setiani, menambahkan, “Sinarjaya adalah bukti bahwa kedaulatan pangan bukan mimpi. Ini adalah panggilan untuk bertindak.” Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Pertanian Banten dan Rektor UNMA Banten, yang menilai karya ini sebagai tesis terbaik mahasiswa untuk bangsa.

Kisah yang dituturkan dalam buku ini berangkat dari kerja lapangan mahasiswa KKN Kelompok 17 UNMA Banten di Sinarjaya. Desa yang semula terpencil berhasil diubah menjadi pusat agrowisata sekaligus motor ekonomi kreatif berkelanjutan.

Beberapa inovasi yang dipaparkan antara lain penerapan teknologi pertanian berbasis Internet of Things (IoT) untuk irigasi, diversifikasi produk lokal menjadi merek komersial seperti “Kripik Melinjo Sinarjaya” dan “Bebek Sinjay”, serta pemberdayaan warga untuk mengelola homestay dan paket wisata “Jadi Petani Sehari”. Program ini juga memperkuat kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penopang keberlanjutan ekonomi lokal.

Isi buku terbagi dalam tiga bagian besar: fondasi dan tantangan pembangunan desa, dinamika sosial dengan menekankan peran generasi muda dan gotong royong, serta strategi inovasi menuju kemandirian ekonomi desa.

“Buku ini tidak hanya berisi teori, tapi langkah-langkah taktis yang sudah teruji di lapangan,” kata Eko Supriatno, dosen pembimbing lapangan KKN sekaligus editor utama buku. Ia menegaskan karya ini lahir dari observasi, wawancara, dan pengalaman langsung mahasiswa bersama warga.

Distribusi buku ke perpustakaan desa di seluruh Indonesia digadang menjadi pemantik lahirnya ribuan “Sinarjaya-Sinarjaya” baru. “Desa adalah masa depan. Dengan kolaborasi, teknologi tepat guna, dan kepemimpinan visioner, desa bisa menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru. Buku ini adalah peta harta karunnya,” ujar Eko.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga provinsi, serta hasil riset lapangan yang dianggap kuat, Sinarjaya: Model Pemberdayaan Desa Pertanian diperkirakan tidak hanya menjadi rujukan akademis, tetapi juga acuan strategis bagi gerakan kedaulatan pangan nasional. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *