Peringati Dirgahayu Republik Indonesia Ke 80 IMM Gelar Festival Musik Di Mall Sosoro Terminal Eksekutif Merak

CILEGON, TirtaNews – Dentuman drum dan raungan gitar listrik memecah kesunyian sore di kawasan Mall Sosoro, Terminal Eksekutif Merak, Sabtu (17/8). Sejak pukul 14.00 WIB, suasana berubah riuh. Bendera merah putih berkibar di sudut panggung, lampu sorot menyalakan warna semangat, dan penonton—mulai dari remaja berseragam komunitas hingga keluarga yang membawa anak kecil—tumpah ruah menyaksikan Parade Musik Ikatan Musisi Merak (IMM).
Gelaran ini menjadi persembahan musisi lokal untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Sebanyak 16 grup band dari berbagai aliran tampil silih berganti, membawa penonton hanyut dalam alunan musik yang variatif. Dari pop yang manis, rock cadas, hingga lagu-lagu indie eksperimental, semua mendapat sorakan hangat dari penonton.
Ketua Panitia, Jaenal, menegaskan bahwa festival ini tidak hanya menjadi tontonan, melainkan juga wadah ekspresi.
“Kegiatan ini kita adakan untuk menyalurkan kreativitas musisi lokal sekaligus memeriahkan momentum HUT RI. Ini bukti bahwa Merak punya potensi musik yang tidak kalah dengan daerah lain,” ucapnya.
Nama-nama band yang tampil antara lain: Navin, Noizi, Black Bary, The Ruslan, Dumb, Wontone, Batto Cay, Bangkit, Rock Steil, Ambisi, Golden-2, Wangsit, V-Flow, Hypocrite, Blacberi, serta Batto Cay. Mereka datang dari berbagai penjuru Banten: Cilegon, Serang, Lebak, hingga Pandeglang.
Bagi Moah, koordinator pelaksana, Parade Musik ini memiliki makna lebih dalam.
“Bukan sekadar lomba musik. Ini wadah silaturahmi, ruang ekspresi, sekaligus cara memperkenalkan potensi musik daerah. Kami ingin ada solidaritas, ada kebanggaan bersama,” ujarnya penuh semangat.
Menjelang senja, atmosfer semakin panas. Lampu panggung menyala berwarna merah putih, mengiringi penampilan band rock yang membuat penonton berjingkrak. Anak-anak muda berdiri di depan panggung sambil melambaikan bendera kecil, sementara para orang tua di kursi belakang ikut bertepuk tangan, tersenyum bangga melihat geliat musik lokal.
Puncak acara berlangsung khidmat ketika seluruh penonton menyanyikan lagu kebangsaan bersama. Suasana berubah haru, seakan menegaskan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pemersatu—sebuah gema kemerdekaan yang lahir dari nada, suara, dan kebersamaan.
IMM pun berhasil menghadirkan satu hal penting di usia ke-80 tahun kemerdekaan Indonesia: musik sebagai bahasa universal kemerdekaan.
Tak lupa, panitia mengucapkan terima kasih kepada manajemen Mall Sosoro Merak, Terminal Eksekutif Merak, yang telah mendukung penuh terselenggaranya acara musik ini. (Dd/Red)