PLN UIT JBB Raih Predikat Perak Usai Bintek SMP Obvitnas Selama Lima Hari
JAKARTA, TirtaNews — Kegiatan Pembinaan Teknis (Bintek) Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Objek Vital Nasional (Obvitnas) di lingkungan PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) resmi ditutup pada Jumat, 20 Juni 2025. Penutupan ditandai dengan penyerahan hasil evaluasi dan penandatanganan berita acara di Swiss-Belhotel Kalibata, Jakarta Selatan.
Dipimpin langsung oleh Ketua Tim Bintek, Kombes Pol Choiron El Atiq, S.H., S.I.K., kegiatan lima hari ini menilai kesiapan dan penerapan sistem pengamanan di sejumlah satuan kerja PLN, khususnya UPT Cawang, GISTET, dan GIS Cawang. Hasil akhir menunjukkan skor implementasi sebesar 78,58 persen yang menempatkan PLN UIT JBB pada kategori perak.
“Kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Kami mengapresiasi komitmen PLN dalam meningkatkan pengamanan Obvitnas dan Obter melalui penerapan sistem pengamanan berstandar nasional,” ujar Kombes Choiron usai acara.
Selain Kombes Choiron, tim pembina Bintek juga terdiri dari Andy Mulyadi, S.E. (sekretaris), Angelo M. Turang, S.E., M.Si., Drs. Hariyadi Fitri, M.M., dan Dra. Minarti. Kegiatan hari terakhir difokuskan pada review dan skoring akhir terhadap lima elemen utama sistem manajemen pengamanan.
Penutupan Bintek turut dihadiri oleh jajaran manajemen PLN dan mitra kerja keamanan, di antaranya Roebady (Manager Keamanan Surabaya Kalimantan), Bagus Setyawan (Manager K3L UIT JBB), Rudi Wahono (Manager UPT Cawang), serta sejumlah perwakilan dari UPT Gandul, UPT Cilegon, ULTG Karet, ULTG Mampang, dan BUJP PT Ardina Mulia Perkasa.
Menurut Choiron, pencapaian predikat perak ini diharapkan menjadi pemacu peningkatan berkelanjutan dalam sistem pengamanan PLN. “Kami berharap PLN terus meningkatkan standar pengamanan, tidak hanya demi perlindungan aset negara, tetapi juga untuk menjamin kontinuitas pelayanan kelistrikan nasional,” ujarnya.
Dengan berakhirnya Bintek ini, PLN UIT JBB menegaskan kesiapannya untuk terus bertransformasi dalam aspek keamanan fisik dan prosedural sesuai standar pengelolaan Obvitnas yang ditetapkan pemerintah. (Az/Red)
