Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Rayakan Dua Dekade Perjuangan Bangun SDM Unggul

TANGSEL, TirtaNews — Institut Kemandirian (IK), lembaga pelatihan vokasi di bawah naungan Dompet Dhuafa, menandai usia ke-20 tahun dengan menggelar perayaan milad bertajuk “20 Tahun Inspirasi Kebermanfaatan” di Teras Kota, BSD, Tangerang Selatan. Tak sekadar seremonial, peringatan dua dekade ini menjadi refleksi atas komitmen panjang lembaga tersebut dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan keterampilan dan pelatihan vokasi.
Selama dua dekade, IK telah melatih lebih dari 8.600 peserta dari 29 provinsi di Indonesia. Program pelatihan mencakup berbagai bidang kejuruan seperti teknik otomotif, tata rias kecantikan, kuliner, hingga layanan masyarakat. Semua dirancang sebagai solusi atas persoalan struktural pengangguran dan minimnya akses pelatihan kerja.
“Institut Kemandirian dibentuk sebagai jawaban atas problem pengangguran dan keterbatasan akses pendidikan keterampilan. Kami ingin menjadi tempat bagi anak-anak muda untuk menemukan potensi terbaiknya,” ujar Direktur IK, Abdurrahman Usman.
Momentum ulang tahun ke-20 juga menjadi ajang peluncuran dua inovasi digital: Pasukagercep.ID dan TEKUN (Training Lifecycle Management System).
Pasukagercep.ID dirancang sebagai platform digital penghubung antara lulusan IK dengan peluang kerja dan wirausaha, sementara TEKUN menjadi sistem manajemen pelatihan berbasis digital untuk memastikan seluruh proses pelatihan berlangsung terukur dan berkelanjutan.
“Kami berusaha terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Inovasi ini akan memperluas jangkauan pemberdayaan dan mempermudah akses bagi calon peserta,” tambah Abdurrahman.
Cerita sukses alumni menjadi bagian penting dari perayaan ini. Salah satunya datang dari Ratna Jumila (28), lulusan program Maternity Spa, yang kini sukses membantu teman-temannya bekerja di luar negeri.
“Pelatihan dari IK sangat membuka peluang. Teman-teman saya kini bekerja di Qatar dan Arab Saudi. Harapan saya, angka pengangguran terus menurun dengan program seperti ini,” ujar Ratna.
Perayaan milad juga diramaikan dengan diskusi bertema “0% Pengangguran” yang menghadirkan tokoh-tokoh seperti Dr. Baban Sarbana dan Perawati. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi multisektor dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan yang masih menjadi pekerjaan rumah besar di Indonesia.
Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, menyatakan bahwa IK merupakan instrumen penting dalam misi besar menciptakan keadilan sosial dan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Dompet Dhuafa percaya bahwa pendidikan vokasi adalah jalan keluar yang konkret dari kemiskinan. IK telah menjadi pabrik solusi bagi generasi muda Indonesia,” katanya.
Senada dengan itu, Direktur Program Pendidikan Dompet Dhuafa, Asep Herdiana, menegaskan komitmennya untuk terus mendorong inovasi dalam pemberdayaan melalui pendidikan keterampilan.
Dengan pendekatan praktis, digitalisasi, dan pelibatan masyarakat, Institut Kemandirian hadir sebagai model pembangunan sumber daya manusia dari bawah yang tidak bisa ditunda. Selama 20 tahun, lembaga ini telah membuktikan bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari pelatihan sederhana yang dilakukan secara konsisten dan inklusif.
Mengakhiri rangkaian perayaan, penampilan penyanyi Hanin Dhiya membawakan suasana optimistis, mempertegas semangat perubahan yang dibawa Institut Kemandirian. Dengan pijakan kuat pada kebermanfaatan dan inovasi, Dompet Dhuafa dan IK melangkah ke dekade berikutnya dengan visi besar: Indonesia tanpa pengangguran. (Az/Red)