Saliki Dwi Saputra Dari Impian Komikus ke Dunia Jurnalistik Digital

0
Saliki Dwi Saputra Dari Impian Komikus ke Dunia Jurnalistik Digital

Oplus_131072

Views: 36

Saliki Dwi Saputra Pria kelahiran Jakarta pada 11 Oktober 1989, tumbuh sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga yang akrab dengan buku, gambar, dan bahasa asing. Ia mengawali langkahnya dari ketertarikan masa kecil pada membaca, menulis, dan menggambar. Komik-komik seperti Tintin, Asterix dan Obelix, hingga Smoove menjadi bacaan favoritnya, bersanding dengan ketertarikan mendalam terhadap bahasa Prancis sebuah minat yang membawanya kuliah di Fakultas Sastra Prancis, Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Kota Kembang.

Meski bercita-cita menjadi komikus dan animator, jalan hidup Saliki berbelok. Tahun 2010, ia mulai menekuni dunia jurnalistik dengan bekerja sambil kuliah di Bandungreview.com. “Mungkin karena kebutuhan uang saku juga kali ya, namanya anak kuliahan,” ujarnya mengenang. Ia bertahan di sana hingga 2013, sebelum sempat mencoba peruntungan sebagai pengajar di lembaga pendidikan privat untuk bahasa Prancis dan Korea.

Namun, dunia pendidikan tak cukup menghidupkan passion-nya. Setahun berselang, ia kembali ke dunia media dan bergabung dengan inilah.com, di mana perannya berkembang tak hanya sebagai jurnalis tetapi juga konten kreator dan ilustrator karikatur. “Di situ saya mulai bisa menggabungkan hobi menggambar dengan kerja jurnalistik,” tuturnya saat ditemui di sela-sela kegiatan UKW di Tangerang Selatan, Sabtu (24/05).

Tahun 2016, ia hijrah ke Genmuda.com dan menjabat sebagai managing editor hingga 2020. Pandemi COVID-19 sempat membuatnya rehat sejenak dari dunia kerja, sebelum akhirnya kembali aktif sebagai jurnalis di sportstar.id milik MNC Group pada 2021. Setahun setengah kemudian, Saliki pindah ke Okezone.com dan bertahan hingga 2024, sebelum akhirnya bergabung dengan Investortrust.id pada Januari 2025.

“Pahit-manisnya dunia jurnalis sudah saya rasakan. Tekanan, deadline, semuanya terasa biasa sekarang. Kita jadi terbiasa dan bisa lebih santai menjalaninya,” ucap ayah dua anak ini dengan tenang.

Bicara soal makanan, Saliki tak punya favorit tertentu. Namun, dari semua yang ia sukai, Nasi Padang selalu jadi pilihan utama. “Bahkan saat saya di luar negeri, tetap aja Nasi Padang terasa lebih enak. Menurut saya, Nasi Padang itu menyatukan semuanya. Setelah liputan, makan siangnya ya Nasi Padang,” ujarnya seraya tertawa. Menu favoritnya? “Paru goreng kering. Itu wajib!”

Saliki Dwi Saputra adalah potret jurnalis generasi digital yang tak sekadar menulis, tapi juga membaurkan minat visual dan narasi ke dalam karya-karyanya. Meski cita-cita awalnya berbeda, dunia jurnalistik telah menjadi wadah ekspresi dan pengabdian yang tak kalah bermakna. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *