Kegiatan Jalan Rabat Beton di Tegal Maja Diduga Asal Jadi

0
Kegiatan Jalan Rabat Beton di Tegal Maja Diduga Asal Jadi

Oplus_131072

Views: 66

SERANG, TirtaNews — Kegiatan pembangunan jalan rabat beton di Kampung Tegal Maja, Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, menuai sorotan tajam. Jalan yang baru saja rampung itu kini sudah mengalami retak di berbagai titik. Warga menilai pelaksanaan proyek tidak mengindahkan kualitas dan diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.

Pekerjaan dengan anggaran Rp195.530.615 dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 itu memiliki volume 210 meter x 3 meter x 0,15 meter. Namun, berdasarkan hasil penelusuran TirtaNews pada Selasa, 20 Mei 2025, ditemukan sejumlah kejanggalan di lapangan.

“Baru selesai kemarin, tapi sekarang sudah banyak retak. Pekerjaannya cepat, cuma tiga hari, tapi kualitasnya buruk,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Investigasi di lokasi menemukan penggunaan agregat yang dipasang di atas dasar paving block lama, sementara di sisi pinggirnya justru dipasangi batu apung berukuran besar—sebuah metode yang diduga kuat tidak sesuai spesifikasi. Bahkan, jumlah keretakan yang muncul melebihi tiga titik hanya dalam sehari setelah penyelesaian pekerjaan.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kepala Desa Tegal Maja, Ikhsan, tidak memberikan tanggapan. Bahkan, nomor awak media yang mencoba menghubungi justru diblokir. Sikap ini memicu dugaan bahwa pemerintah desa enggan membuka diri terhadap pengawasan publik.

Kontrol sosial dari masyarakat dan media mendorong agar pihak Kecamatan Kragilan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), hingga Inspektorat Kabupaten Serang segera turun tangan meninjau langsung hasil pekerjaan tersebut.

“Kami meminta aparat terkait tidak tinggal diam. Bila terbukti ada indikasi penyimpangan dana desa, kami mendesak agar pelaksana proyek dan pihak-pihak yang terlibat diberikan sanksi tegas,” tegas salah satu aktivis warga.

Pembangunan infrastruktur di desa yang dibiayai dari uang rakyat seharusnya memberikan manfaat jangka panjang, bukan justru menjadi beban baru karena pengerjaan yang asal jadi. (Hayat/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *