Warga Medaksa Sebrang Sampaikan Keberatan atas Aktivitas Penyamblesan PT Timas

0
Warga Medaksa Sebrang Sampaikan Keberatan atas Aktivitas Penyamblesan PT Timas
Views: 118

CILEGON, TirtaNews – Warga Link Medaksa Sebrang, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, mengungkapkan keberatan mereka terkait aktivitas sandblasting yang dilakukan oleh PT Timas di area Pelabuhan Merak. Mereka menilai, proses penyamblesan atau pembersihan karat kapal yang dilakukan perusahaan ini menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

Aktivitas sandblasting yang dilakukan terutama pada malam hari, dilaporkan menyebabkan polusi udara berupa debu pekat yang menyebar ke permukiman warga. Selain itu, suara mesin yang bising dan partikel halus yang terpapar ke udara mengganggu kenyamanan warga. Beberapa warga mengeluhkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan batuk yang diduga akibat paparan debu logam dari proses tersebut.

“Debunya sampai ke rumah kami, udara jadi tidak sehat. Bahkan anak-anak mulai sakit. Suara mesin juga mengganggu kami yang butuh istirahat malam,” ungkap seorang warga, Sabtu (10/5/2025). Warga setempat merasa terganggu karena aktivitas tersebut berlangsung hingga larut malam, ketika banyak orang beristirahat.

Warga juga menilai bahwa aktivitas ini berpotensi melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menjamin hak masyarakat untuk menikmati lingkungan yang sehat dan melarang segala bentuk pencemaran yang merugikan.

Desakan Pengawasan dan Evaluasi Lingkungan
Sebagai respon terhadap kondisi ini, warga mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon untuk segera melakukan pengawasan lapangan dan audit lingkungan terhadap aktivitas PT Timas. Mereka juga menuntut agar perusahaan menghentikan sementara kegiatan sandblasting hingga dilakukan evaluasi menyeluruh melalui mekanisme Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

“Jika aktivitas ini terus dibiarkan tanpa pengawasan yang jelas, dampaknya akan semakin merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami minta pihak berwenang segera turun tangan,” kata seorang perwakilan warga.

Permintaan Dialog Terbuka
Selain itu, warga juga mengusulkan adanya dialog terbuka antara PT Timas dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Meskipun tidak menolak keberadaan industri, warga meminta agar perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas sandblasting tersebut.

“Kami tidak menentang kegiatan industri, tetapi harus ada tanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan. Harus ada langkah konkret agar masyarakat tidak menjadi korban dari kegiatan industri ini,” ujar salah seorang perwakilan warga lainnya.

Harapan untuk Perbaikan
Warga berharap bahwa pemerintah setempat dan PT Timas dapat segera melakukan tindakan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Mereka juga mengingatkan bahwa setiap kegiatan industri harus dilaksanakan dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat, diharapkan pihak terkait dapat mengambil langkah tegas untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan industri dan kualitas hidup warga sekitar, agar tidak terjadi konflik yang merugikan kedua belah pihak. (Dd/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *