Baru Selesai, Jalan Desa Sanding Sudah Retak

Oplus_131072
SERANG, TirtaNews — Belum genap satu bulan rampung, jalan desa di Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, tampak mengalami retakan di beberapa titik. Retakan tersebut telah ditutup dengan lapisan aspal tipis, diduga sebagai upaya menutupi jejak ketidaksesuaian spesifikasi dalam proyek pembangunan yang bersumber dari APBDes Sanding Tahun Anggaran 2025.
Pantauan tim media sejak awal pelaksanaan proyek menunjukkan sejumlah kejanggalan, terutama pada saat pengecoran. Dalam dokumentasi foto yang diperoleh, surat jalan menunjukkan mutu beton bertipe K-250 dengan slump ±12 cm—spesifikasi yang secara teknis sesuai untuk pembangunan jalan desa. Namun, kondisi beton saat dituangkan ke badan jalan terlihat sangat encer, menimbulkan keraguan terhadap kualitas aktualnya.
“Kami sempat mengingatkan para pekerja soal kondisi beton yang terlalu cair. Tapi responsnya tidak kooperatif,” kata seorang jurnalis yang mengikuti proyek ini.
Ketegangan sempat terjadi saat tim hendak mendokumentasikan proses pengecoran dan mengambil gambar surat jalan. Seorang pria yang diduga bagian dari Tim Pengelola Kegiatan (TPK) melontarkan larangan dengan nada tinggi dalam bahasa Sunda.
“Jeung naon boa dipoto-poto, doang urang mana bae sorangan,” bentaknya sambil menyolot.
Kondisi jalan yang retak dan mengelupas kini menguatkan dugaan bahwa mutu beton tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Retakan tak beraturan muncul di sejumlah titik badan jalan, memperlihatkan kelemahan struktur sejak dini.
Proyek ini sendiri disebut menyerap anggaran dari APBDes 2025 senilai Rp. 257.187.000, dengan volume pekerjaan dengan panjang 300 meter lebar 3 meter dan 12 cm tinggi. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah desa maupun pelaksana kegiatan terkait dugaan ketidaksesuaian mutu beton tersebut.
Tim media akan terus melakukan penelusuran terhadap potensi kerugian akibat proyek yang diduga bermasalah ini. (Az/red)