BEM Banten Kecam Kekerasan Polisi terhadap Aksi Hari Pendidikan

0
BEM Banten Kecam Kekerasan Polisi terhadap Aksi Hari Pendidikan
Views: 157

SERANG, TirtaNews – Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian dalam pengamanan aksi damai peringatan Hari Pendidikan Nasional di depan Gedung Gubernur Banten, Kamis, 2 Mei 2025. Aksi yang digelar oleh aliansi mahasiswa dari berbagai kampus di Banten itu berujung ricuh setelah aparat membubarkan massa secara paksa.

“Ini bentuk nyata pelanggaran terhadap hak berekspresi dan menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin oleh konstitusi,” kata Bagas dalam keterangan persnya, Jumat, 2 Mei 2025.

Menurut Bagas, aparat tidak hanya membubarkan massa aksi, tetapi juga melakukan pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa. Berdasarkan pantauan di lapangan, empat mahasiswa mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Mereka yang menjadi korban antara lain:

Akhmad Nawawi (Universitas Insan Pembangunan Indonesia/UNIPI) – mengalami luka di bagian belakang kepala hingga mengucurkan darah.

Umam Ishartanto (Universitas Pendidikan Indonesia Serang) – luka di kepala dan kaki akibat pukulan aparat.

M. Abdurrahman (Universitas Bina Bangsa/UNIBA) – luka robek di pelipis dan memar di dada.

Garza Gibran Van Burysk (UIN SMH Banten) – luka robek di betis kanan yang harus dijahit dan lebam di kaki kiri.

Aliansi mahasiswa menilai tindakan aparat sebagai bentuk nyata pelanggaran terhadap prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Mereka menuntut Kepolisian Daerah Banten untuk mengevaluasi dan menjatuhkan sanksi kepada aparat yang terlibat dalam kekerasan.

“Pendekatan pengamanan aksi massa harus direformasi agar lebih humanis dan berlandaskan hak asasi manusia,” ujar Bagas.

Mahasiswa juga mendesak Komnas HAM untuk segera turun tangan melakukan investigasi independen atas insiden tersebut, serta menuntut Pemerintah Provinsi Banten menjamin kebebasan berekspresi bagi setiap warga negara.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Banten belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. (Az/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *